Logikanya, dengan meng-kriminalisasi guru, kemungkinan anak-anak kita akan :
1. "Sombong" merasa orang tua mereka "sangar" karena bisa memenjarakan gurunya.
2. Anak-anak kita tidak akan mempercayai institusi sekolah lagi. Kalau mereka tidak mempercayai sekolah dan guru, siapkah kita meng-home schooling kan mereka ?
3. Profesi guru menjadi profesi yang "tidak aman" sehingga mungkin banyak anak muda yang enggan memilih profesi untuk menjadi guru.
4. Saat ini di luar jawa [tempat saya tinggal] sudah kekurangan tenaga guru. Apalagi kalau fenomena no 3 ini terjadi terus menerus
5. Anak kita akan menjadi anak yang manja di kemudian hari, tidak mungkin anak-anak kita akan menghalalkan segala cara hanya untuk menyenangkan dan memuaskan hatinya. Tolong baca lagi berbagai kasus tentang bulyying, pemerkosaan dll.....ngeri bukan.
Berita yang masih anget, tentang KBRI yang seolah menjadi "travel agent" sudah membuat saya miris. Betapa tidak ber-empatinya para pejabat yang berwenang di negara kita ini. Mereka pikir uang bisa menyelesaikan segala perkara. Apakah tidak mungkin nanti anak-anak kita juga akan bermental dan berpikir seperti ini?
Apakah Indonesia akan lebih baik dengan perlakuan kriminalisasi kepada para guru ?Â
Apabila disiplin dan empati sudah tidak di ajarkan sejak dini, mau jadi apa negara ini ke depannya..?
Sikap orang tua yang sedemikian memanjakan anak secara tidak langsung menambah efek buruk terhadap mental dan perilaku anak di kemudian hari.
Saya bukanlah ahli psikologi. saya hanya seorang ibu yang mengingat kembali saat anak saya belajar berjalan sebelum dia genap berusia 1 tahun.