Purwokerto, penulis tak menduga dan menyangka bahkan mimpi saja tak berani ketika menulis tentang sosok lalu di unggah di blog kompasiana klik disini, sosok tersebut terpilih jadi narasumber kompasianatv, yang ada di hati penulis hanya rasa syukur Alhamdulillah apalagi di bulan ramadhan yang penuh berkah.
Berawal dari dering dan getar hp di saku penulis yang sedang mengendarai kendaraan motor, lantas penulis menepikan motor dan terlihat nomor hp yang tidak dikenal, saya sapa via SMS [ngirit pulsa] menanyakan no hp tersebut lalu melanjutkan perjalanan pulang. Tiba di rumah lantas buka hp ada sms menyapa ramah, ini cuplikannya ‘….mba Annisa dari kompas.tv … sebelumnya membaca artikel yang bapak tulis mengenai Pak Ayo: Ayo jadikan sampah jadi berkah…., berencana mengundang Pak Ayo sebagai narasumbernya dan meminta no kontaknya…’, tentu penulis balas.
Sesaat kemudian ada SMS masuk dari Pak Ayo “Pak Singgih aku dapat undangan dari Jakarta gimana yaa?” penulis jawab singkat “Berangkat nanti sy temani” lalu penulis bergegas ke rumahnya, selagi ngobrol hp Pak Ayo berdering telp dari Mba Annisa intinya meminta terlebih dahulu meliput aktifitas Pak Ayo dengan Bank Sampahnya dan akan mengirim wartawannya. Tentu kami sanggupi dan ditentukan hari Kamis, 2/7. Lepas bada terawih kami membahas persiapan liputan sekalian mengumumkan pada warga bank sampah akan diliput kompas.tv dan Pak Ayo dipilih jadi Narasumbernya (1/7).
…………
Tiba di hari Kamis (2/7) Pk. 12.15 WIB wartawan kompastv area Banyumas hadir dan memperkenalkan diri namanya Mas Harsono panggilan akrab Ndane, tanpa banyak cakap langsung meliput aktifitas Pak Ayo, warga dan wawancara, terlihat Mas Harsono cekatan dan sabar [maklum wong kampung belum pernah di shooting] tentu warga antusias mengikutinya dan berakhir pukul 13.45 WIB Mas Harsono pamit, melanjutkan liputan ke Cilongok meliput kedatangan jenazah korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan. Matursuwun Ndane…
Wawancara dengan Pak RT. dok. Pribadi
……..
Bada Jum’at (3/7) kami dapat konfirmasi dari Mba Annisa pesanan tiket kereta Purwokerto – Jakarta PP sudah terkirim via email, malam harinya penulis ke stasiun Raya Purwokerto dan tanpa perlu antre tinggal memasukkan kode pesanan lalu pencet print seketika tiket resmi di tangan: 2 tiket kereta Argo Lawu tujuan Jakarta, dari stasiun Raya Purwokerto – Stasiun Gambir, berangkat tgl 4/7. Pk. 11.30 WIB dan 2 tiket Kereta Bima, dari stasiun Gambir – Purwokerto berangkat tgl 5/7. Pk. 16.45 WIB
Hari Minggu (5/7) Pk. 10.30 kami tiba di stasiun Raya Purwokerto, setelah tiket di cek dengan KTP oleh petugsa tiket mengarahkan supaya masuk ruang tunggu eksekutif. Kami duduk di ruang eksekutif dan sempat akan keluar setelah melihat penumpang-penumpang lain tak ada bawaan yang aneh-aneh, seperti kami bawa tas buntut, dus dan tas kresek.
Namun sesaat akan beranjak keluar ada sesorang penumpang yang baru masuk langsung duduk di samping kami, menyapa kami setelah itu kami ngobrol (tentu menceritakan tujuan kami ke Jakarta), namanya Pak Hilman Jumeno tertarik dengan kegiatan bank sampah dan menawarkan limbah sampah tempat bekerja di Hotel Horrison Purwokerto, yang menurutnya selama ini sering terlambat diambil pihak cipta karya guna dikelola bank sampah. Obrolan terhenti, saat kereta akan tiba dan kami berpisah gerbong, Pak Hilman memberi kami kartu nama, saat kami lihat ‘jebule’ beliau General Managernya, tentu kesempatan baik itu langsung kami sambar, dalam minggu ini akan kami tindak lanjuti.
*******
Kereta terus melaju, tiba di stasiun Gambir pukul 17.15 WIB kami di jemput dua kru kompastv (Mas Gia dan Yani), dan mengantar sampai di Lenna Residance jalan Palmerah. Sesaat kemudian kami berbuka puasa dan istirahat. Matursuwun Mas Gia dan Yani.
………….
Minggu, Pk. 08.00 WIB kami sudah siap. Sembari menanti dijemput pukul 12.00 penulis inbox mas Rahab Garendra dilanjut via WA, Alhamdulillah dapat respon berkenan kopdar di kompastv. Sembari menunggu kami pukul 09.30 sempatkan mampir di kompasian.com, walau hari libur tetap disambut hangat Mas Ari yang sedang piket dan penulis memperkenalkan Pak Ayo + sedikit demo cara membuat lingkaran dasar ‘origami’ ala penulis. Tentu penulis sampaikan tentang masih kesulitan masuk ke kompasiana di kandang sendiri hingga kini, namun bila masuk kompas.com tak masalah dan obrolan lainnya.
Pukul 12.15 WIB kami di jemput Mba Annisa, tiba di ruang tunggu kompastv kami bertemu dengan Mas Edi juga jadi Narasumber dari Tanggerang tulisan disini. Tentu kesempatan itu tidak kami sia-siakan saling berbagi cerita dalam pemberdayaan masyarakatnya. sesaat kemudian penulis tersadar team kompasianatv kreatif mempertemukan dua generasi tua dan muda dalam satu ruang berbagi inspirasi, salut.
Kesan penulis, sungguh bangga dengan crews kompastv dan kompasiana.com yang masih muda-muda energik, inovatif dan pesan tingkatkan profesionalismenya selagi muda, terus berkarya tebarkan ‘virus’ inspirasi kemandirian bangsa, Nusantara pasti jaya! Bravo kompasiantv…kompasiana.com (SS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H