Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cerita di Balik Mendadak Liputan KompasianaTV

8 Juli 2015   00:50 Diperbarui: 8 Juli 2015   14:22 2230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purwokerto, penulis tak menduga dan menyangka bahkan mimpi saja tak berani ketika menulis tentang sosok lalu di unggah di blog kompasiana klik disini, sosok tersebut terpilih jadi narasumber kompasianatv, yang ada di hati penulis hanya rasa syukur Alhamdulillah apalagi di bulan ramadhan yang penuh berkah.

Berawal dari dering dan getar hp di saku penulis yang sedang mengendarai kendaraan motor, lantas penulis menepikan motor dan terlihat nomor hp yang tidak dikenal, saya sapa via SMS [ngirit pulsa] menanyakan no hp tersebut lalu melanjutkan perjalanan pulang. Tiba di rumah lantas buka hp ada sms menyapa ramah, ini cuplikannya ‘….mba Annisa dari kompas.tv … sebelumnya membaca artikel yang bapak tulis mengenai Pak Ayo: Ayo jadikan sampah jadi berkah…., berencana mengundang Pak Ayo sebagai narasumbernya dan meminta no kontaknya…’, tentu penulis balas.

Sesaat kemudian ada SMS masuk dari Pak Ayo “Pak Singgih aku dapat undangan dari Jakarta gimana yaa?” penulis jawab singkat “Berangkat nanti sy temani” lalu penulis bergegas ke rumahnya, selagi ngobrol hp Pak Ayo berdering telp dari Mba Annisa intinya meminta terlebih dahulu meliput aktifitas Pak Ayo dengan Bank Sampahnya dan akan mengirim wartawannya. Tentu kami sanggupi dan ditentukan hari Kamis, 2/7. Lepas bada terawih kami membahas persiapan liputan sekalian mengumumkan pada warga bank sampah akan diliput kompas.tv dan Pak Ayo dipilih jadi Narasumbernya (1/7).

…………

Tiba di hari Kamis (2/7) Pk. 12.15 WIB wartawan kompastv area Banyumas hadir dan memperkenalkan diri namanya Mas Harsono panggilan akrab Ndane, tanpa banyak cakap langsung meliput aktifitas Pak Ayo, warga dan wawancara, terlihat Mas Harsono cekatan dan sabar [maklum wong kampung belum pernah di shooting] tentu warga antusias mengikutinya dan berakhir pukul 13.45 WIB Mas Harsono pamit, melanjutkan liputan ke Cilongok meliput kedatangan jenazah korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan. Matursuwun Ndane…
 Wawancara dengan Pak RT. dok. Pribadi

Wawancara dengan Pak Ayo. dok. Pribadi
Ndane pamit. dok. Pribadi

……..

Bada Jum’at (3/7) kami dapat konfirmasi dari Mba Annisa pesanan tiket kereta Purwokerto – Jakarta PP sudah terkirim via email, malam harinya penulis ke stasiun Raya Purwokerto dan tanpa perlu antre tinggal memasukkan kode pesanan lalu pencet print seketika tiket resmi di tangan: 2 tiket kereta Argo Lawu tujuan Jakarta, dari stasiun Raya Purwokerto – Stasiun Gambir, berangkat tgl 4/7. Pk. 11.30 WIB dan 2 tiket Kereta Bima, dari stasiun Gambir – Purwokerto berangkat tgl 5/7. Pk. 16.45 WIB

 

 ………………

Hari Minggu (5/7) Pk. 10.30 kami tiba di stasiun Raya Purwokerto, setelah tiket di cek dengan KTP oleh petugsa tiket mengarahkan supaya masuk ruang tunggu eksekutif. Kami duduk di ruang eksekutif dan sempat akan keluar setelah melihat penumpang-penumpang lain tak ada bawaan yang aneh-aneh, seperti kami bawa tas buntut, dus dan tas kresek.

 

Dalam Stasiun Raya Purwokerto. Dok. Pribadi

 Pak Ayo di ruang tunggu eksekutif. dok. pribadi

Namun sesaat akan beranjak keluar ada sesorang penumpang yang baru masuk langsung duduk di samping kami, menyapa kami setelah itu kami ngobrol (tentu menceritakan tujuan kami ke Jakarta), namanya Pak Hilman Jumeno tertarik dengan kegiatan bank sampah dan menawarkan limbah sampah tempat bekerja di Hotel Horrison Purwokerto, yang menurutnya selama ini sering terlambat diambil pihak cipta karya guna dikelola bank sampah. Obrolan terhenti, saat kereta akan tiba dan kami berpisah gerbong, Pak Hilman memberi kami kartu nama, saat kami lihat ‘jebule’ beliau General Managernya, tentu kesempatan baik itu langsung kami sambar, dalam minggu ini akan kami tindak lanjuti.

Kami duduk di gerbong nomor empat di barisan kursi kiri, selitas di samping kanan penulis melihat seperti aktor dan artis tahun ’80 an asal Purwokerto. Dan benar ketika papasan penulis sapa ternyata Kang Pangki Suwito dan Mbayu Yaty Octavia. Tentu kami pun mengobrol, meceritakan tujuan kami ke Jakarta. Penulis tak menduga Kang Pangki tertarik dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat kami terutama dalam menangani sampah organik, yang kami jadikan pupuk organik cair dan berencana akan menyambangi bank sampah kami. Insya Allah, dua aktifitas bila terealisir akan penulis unggah.

 *******

Kereta terus melaju, tiba di stasiun Gambir pukul 17.15 WIB kami di jemput dua kru kompastv (Mas Gia dan Yani), dan mengantar sampai di Lenna Residance jalan Palmerah. Sesaat kemudian kami berbuka puasa dan istirahat. Matursuwun Mas Gia dan Yani.

 

 Penampakan Mobil Penjemput. Dok. Pribadi

 

Tentu penulis woro-woro di medsos namun sayang semua sohib yang tinggal sekitar Jakarta pusat sudah memiliki agenda pribadi, (penulis lupa tinggal di kota besar serba terencana jadi tak bisa mendadak bertemu). Tak menduga pukul 18.30 ada inbok masuk dari Pak dokter Kusmanto yang kebetulan ada agenda di sekitar Jakarta Pusat dan cukup dekat tempat kami menginap dan mengajak kami keluar, sayang Pak Ayo kecapaian tak ikut turun. Pk. 20.00 WiB Pak dokter Kusmanto tiba dengan BMW X5, langsung cabut menelusuri sudut-sudut kota Jakarta dengan suguhan kemacetan dan rayapan kendaraan. Setelah itu penulis di ajak mampir di blok M menikmati ayam bakar Ghantari, penulis sempat heran kondisi warungnya kotor namun pelanggannya ramai sekali, yang menurut Pak dokter belum ramai, biasanya bila tiba malam minggu sampai antri. Kami pesan 3 porsi ayam paha bakar: rasa alami, kesed, sambal biasa, nasi punel. Selesai makan, melanjutkan jalan ke Polda menemui seseorang (off the record) hingga tiba di penginapan pukul 23.30 WIB.

 

Jakarta Malam Hari. dok. Pribadi

 

Pertemuan itu tak sekali, bila penulis ke Ibu kota selalu di ajak jalan dan makan oleh Pak dokter Kusmanto dan bahkan pernah mampir ke apartemennya dan saat mau mandi, penulis sempat bingung kamar mandinya tak ada bak air, kran dan lantainya dari logam? setelah diberi tahu kami tertawa, ternyata lantai logam buat diinjak dan menampung air mandi pakai shower, maklum wong ndeso. matursuwun Pak dokter Kusmanto.

………….

Minggu, Pk. 08.00 WIB kami sudah siap. Sembari menanti dijemput pukul 12.00 penulis inbox mas Rahab Garendra dilanjut via WA, Alhamdulillah dapat respon berkenan kopdar di kompastv. Sembari menunggu kami pukul 09.30 sempatkan mampir di kompasian.com, walau hari libur tetap disambut hangat Mas Ari yang sedang piket dan penulis memperkenalkan Pak Ayo + sedikit demo cara membuat lingkaran dasar ‘origami’ ala penulis. Tentu penulis sampaikan tentang masih kesulitan masuk ke kompasiana di kandang sendiri hingga kini, namun bila masuk kompas.com tak masalah dan obrolan lainnya.

 

 
 ……………..

Pukul 12.15 WIB kami di jemput Mba Annisa, tiba di ruang tunggu kompastv kami bertemu dengan Mas Edi juga jadi Narasumber dari Tanggerang tulisan disini. Tentu kesempatan itu tidak kami sia-siakan saling berbagi cerita dalam pemberdayaan masyarakatnya. sesaat kemudian penulis tersadar team kompasianatv kreatif mempertemukan dua generasi tua dan muda dalam satu ruang berbagi inspirasi, salut. 

Sesaat kemudian penulis dapat wa dari mas Rahab, menanyakan posisi kami dan penulis baru tahu kompastv punya dua studio Green dan Orange. Kami tapping di studio Orange dan akhirnya sosok Rahab yang bersahabat bersua dengan penulis berkah ngompasianatipi, penulis ajak bergabung di dalam, menyimak Pak Ayo dan Mas Edi sedang dikorek-korek aktifitasnya oleh pembawa acara mba Cindy Sityarini, setelah itu mereka di make up. Dan sesaat kemudian mereka diajak masuk dalam studio, tentang waktu tayang kemungkinan selepas Lebaran, penasaran pantau terus program kompasianatv. (5/7).

 

Pak Ayo Wawancara. dok. Rahab Garendra

Break. Foto Rahab Garendra

 

Nampang Bareng, Foto Rahab Garendra

 

Pamit Pulang di Depan kompas.tv. Foto Rahab G. 

Kesan penulis, sungguh bangga dengan crews kompastv dan kompasiana.com yang masih muda-muda energik, inovatif dan pesan tingkatkan profesionalismenya selagi muda, terus berkarya tebarkan ‘virus’ inspirasi kemandirian bangsa, Nusantara pasti jaya! Bravo kompasiantv…kompasiana.com (SS)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun