Mohon tunggu...
Indri Hidayati Putri
Indri Hidayati Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku, Selamat Tinggal - Tere Liye

12 Juli 2024   21:57 Diperbarui: 12 Juli 2024   22:21 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya pekerjaan itu melukai idealisme yang Sintong pegang, karena kita tahu sendiri bahwa pembajakan buku itu sebuah pencurian. Bertahun-tahun Sintong menjadi penjaga buku bajakan, ikut andil pengambilan hak orang lain. Keadaan yang membuatnya harus mau, apalagi dia tinggal bersama pakliknya.

Sintong anak Fakuktas Sastra yang tidak lulus-lulus, ini adalah tahun keenamnya. Saat teman-temannya sudah lulus dan sukses, Sintong masih stuk dengan skripsinya. Sebetulnya, Sintong bukan mahasiswa yang bodoh justru sebaliknya dia mahasiswa yang cerdas dan berani dalam menulis. Hanya saja patah hati membuat dia kehilangan jiwa penulisnya. Pada tahun keempat, dia ditinggalkan oleh pujaan hatinya, Mawar Terang Bintang.

Pertemuannya dengan dua gadis Fakultas Ekonomi, Jess dan Bunga. Membuka arah tujuan hidupnya. Jess anak kaya raya, ibunya seorang selebgram terkenal dan pemilik J&J Colection, begitu juga dengan Bunga. Mereka  anak-anak elit. Seiring dengan berjalannya alur cerita, kedua gadis ini pun memiliki rahasianya masing-masing yang berhubungan dengan pembajakan.

Seiring mengenal Sintong dengan baik, Jess sangat terpukau dengan kemampuan Sintong. Mereka sering berinteraksi, terutama mengenai kepenulisan. Karena Sintong merupakan demisioner ketua redaksi GM (Gelora Mahasiswa) di kampus. Jess jatuh hati dengan Sintong, hanya saja perasaany tidak terbalas karena separuh hati Sintong masih ia tinggalkan untuk Mawar Terang Bintang. Sementara Bunga memilii kesan yang kurang baik pada Sintong, mengingat Sintong penjaga toko buku bajakan.

"Kalau Pram pantas mendapat penghargaan tinggi, kenapa kamu menjual buku bajakan?" Bunga nyeletuk lagi. Hal 13

"Ckckckck... Buku dari penulis yang nyaris mendapat Nobel hanya dijual tiga puluh ribu bajakannya. Itu benar-benar penghargaan tinggi biat Pram." Hal 14

Sintong memutuskan untuk mengerjakan skripsinya setelah menemukan sebuah harta karun di gudang toko buku Pasar Senen. Buku legendaris dari seorang penulis yang hilang bagaikan ditelan bumi tepat sebeum tragedi 1965.  Dia menjadikan buku itu esbagai bahan penelitian utama untuk skripsinya. Dia akan membuat sebuah karya spektakuler. Misi utamanya menemukan alasan kenapa penulis itu, Sutan Pane, tiba-tiba menghilang.

Bagian mencari jawaban atas kematian Sutan Pane inilah yang menurut saya sangat seru. Saya merasa seperti dibawa kembali mengingat pada perjalanan Zulkarnaen yang mencari silsilah keluarga Sriningsih di buku lain Tere Liye berjudul Tentang Kamu.

Perjalanan bertemu pak Darman yang pulangnya di hadiahi mesin tik milik Sutan Pane. Mesin tik yang hanya ada lima di dunia. Bertemu Bu Hardja, sahabat dekat Sutan Pane semasa hidupnya dan Pak Oey yang pada akhirnya bisa memberi jawaban pertanyaan kenapa Sutan Pane menghilang.

Dalam buku ini diceritakan bahwa Sutan Pane (1930-1965) ini adalah seorang penulis yang sangat pemberani, terutama dalam mengkritik kebijalan-kebijakan pemerintah pada masanya. Tulisan-tulisannya berkarakter, tegas dan bernyawa. Dia sangat berprinsip. Sutan Pane tidak pernah berhenti bersuara melalui tulisan-tulisannya sekalipun  itu mengundang bahaya untuknya.

Ketika Pak Darman bertanya kenapa Sutan Pane bisa menulis tulisan-tulisan yang berani, apakah Sutan Pane tidak punya rasa takut?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun