tertentu yang ditanamkan kepada seluruh warganya. Untuk mencapai tujuan tersebut
terdapat sarana-sarana yang dapat dipergunakan. Tetapi dalam kenyataan tidak
setiap orang dapat menggunakan sarana-sarana yang tersedia. Hal ini menyebabkan
penggunaan cara yang tidak sah dalam mencapai tujuan. Dengan demikian akan
timbul penyimpangan-penyimpangan dalam mencapai tujuan. Dalam perkembangan
selanjutnya, Merton tidak lagi menekankan pada tidak meratanya sarana-sarana yang
tersedia, tetapi lebih menekankan pada perbedaan-perbedaan struktur kesempatan.
Dalam setiap masyarakat selalu terdapat struktur sosial. Struktur sosial,
yang berbentuk kelas-kelas, menyebabkan adanya perbedaan-perbedaan kesempatan
dalam mencapai tujuan. Keadaan-keadaan tersebut (tidak meratanya sarana-sarana
serta perbedaan perbadaan struktur kesempatan) akan menimbulkan frustasi di