Soal pencapaian, Direktur Karyono mengatakan bahwa Danone-AQUA sebagai pelopor bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), menerima sertifikasi B-Corp, yang mengakui praktik terbaik dan ketaatan dengan standar tertinggi terhadap kinerja sosial dan lingkungan, transparansi dan akuntabilitas.Â
Ini adalah pencapaian penting, karena Danone-AQUA menjadi perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi ini. Â Itu artinya Danone-AQUA bergabung dengan komunitas bisnis yang berkembang pesat di seluruh dunia dan juga di dalam negeri yang bertujuan menggunakan kekuatan bisnis untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan.Â
Dijelaskannya juga bahwa Danone-AQUA bekerja secara kolaboratif dengan para pemangku kepentingan setempat untuk menentukan pendekatan pengelolaan air yang tepat untuk setiap area yang mengalami tekanan air di mana Danone-AQUA beroperasi. Ini mengingat bahwa setiap lokasi memiliki karakteristik ekosistem berbeda.
Danone-AQUA selaku produsen air minum dalam kemasan juga percaya akan hal tsb bahwa solusi alamiah memiliki potensi pelestarian air. Prinsip solusi alamiah ini dapat diterapkan antara lain dengan usaha-usaha penanaman pohon; menghubungkan kembali sungai dan dataran banjir; dan pemulihan lahan basah.
Selanjutnya Danone-AQUA menggunakan hasil rekomendasi dari SWAT sebagai salah satu dasar dalam membuat program konservasi di wilayah Sukabumi. Ini adalah upaya konsevasi air dengan memanfaatkan solusi ilmiah yang dipadukan dengan pembangunan infrastruktur, disebut Grey Infrastructure.
Untuk mendukung pemulihan lahan dan tanah yang terdegradasi, Danone-AQUA menggandeng masyarakat di wilayah sekitar pabrik di Sukabumi, melakukan usaha diantaranya: Penanaman 580.000 pohon. Ini untuk wilayah Sukabumi saja, yang meliputi delapan desa: Pasawahan, Tenjolaya, Cisaat, Kutajaya, Jayabakti, Tangkil, Girijaya, dan Cidahu. Di semua wilayah operasinya di Indonesia, Danone-AQUA menanam lebih dari 2,5 juta pohon. Dalam strateginya, Danone-AQUA memakai metode inovatif dalam memantau program konservasi.
Ada juga usaha pembuatan kolam resapan air (Water Pond), yaitu bila limpasan air dimasukkan ke dalam tanah melalui lubang resapan yang ada di sekitar kolam. Semua ini adalah milik penduduk setempat, dimanfaatkan oleh mereka namun pembuatan didampingi oleh pihak Danone-AQUA.
Berkunjung di Desa Pasawahan, kami melihat dan mendengarkan penjelasan tentang proses air yang sudah melalui biopori, menjadi jernih dan layak konsumsi padahal asalnya adalah dari air hujan yang mengandung polusi.
Selain itu dilakukan pembangunan Pemanen Air Hujan (PAH) dengan memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di mushola, madrasah, sekolah, atau rumah warga. Lokasinya tersebar di wilayah Desa-desa Pesawahan, Tenjolaya, dan Cisaat.