Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kunjungan Presiden ke AS dan Nostalgia Lunch di Istana  

20 Februari 2016   00:17 Diperbarui: 20 Februari 2016   01:20 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden juga sempat melihat simulasi beberapa aplikasi, seperti penangkapan kapal penangkap ikan ilegal, dan merasakan betul manfaat dari aplikasi digital itu.

[caption caption="Di Kantor Google, San Fransisco, California |Foto: setkab.go.id"]

[/caption]

Kunjungan ke Kantor Facebook

Presiden Jokowi mengajak Facebook untuk menyebarkan perdamaian, toleransi, dan moderasi melalui media sosial. Ajakan itu diungkapkan Jokowi saat pertemuan dengan pendiri sekaligus CEO Facebook  Mark Zuckerberg di Silicon Valley, San Fransisco. 

Presiden menyambut baik kontribusi Facebook dalam pembangunan ekonomi dan budaya digital Indonesia. Ia juga berharap agar Facebook bekerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 30 milliar dolar AS pada tahun 2020.

Presiden dan rombongan meninjau ruang kerja para pegawai Facebook, berdialog dengan pegawai Facebook dari Indonesia di Roof Top Garden, serta meninjau lokasi demonstrasi Oculus Virtual Reality. Presiden mengakhiri kunjungannya di Facebook dengan acara Jokowi menuliskan pesan “Bersama Damai dalam Harmoni”, dan membubuhkan tanda tangan di dinding khusus Tanda Tangan Facebook.

[caption caption="Menerima penjelasan dari CEO Plug and Play | Foto: Setkab.go.id"]

[/caption]

Pembicaraan dengan Plug and Play

Presiden berharap bahwa Plug and Play dapat bekerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020. Dalam hal ini, Indonesia bisa belajar dari konsep akselerator dan inkubator model Silicon Valley untuk mempercepat digital ekonomi di Indonesia, terutama start up.

Rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang telah diambil Indonesia untuk dapat mendorong terwujudnya visi tersebut. Diantaranya adalah dengan pemberian akses pembiayaan bagi UMKM dan perusahaan IT baru.

Plug and Play adalah perusahaan ventura yang memfasilitasi start up dan wirausaha baru di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun