Sumber lain menguraikan, Penjor bambu yang dihias dan dilengkapi sanggah penjor (tempat sesajen) adalah simbol penghormatan dan perwujudan Naga Basuki, Naga Anantabhoga, dan Naga Taksaka, yang terus menerus menjaga kesempurnaan siklus air di jagat raya.
Penjor bisa dibuat sendiri, atau tinggal membeli dari para pengrajin. Biaya untuk pengadaan Penjor bervariasi, dari yang paling sederhana – menghabiskan biaya sekitar Rp 200.000 sampai yang berbiaya jutaan rupiah.
Aneka penjor yang dibuat dari bahan baku lontar atau janur, ada yang secara khusus didatangkan dari Sulawesi dipajangkan untuk dijual berjejer di sepanjang jalan Desa Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Desa yang berlokasi di tempat strategis di Jalur Denpasar-Tabanan-Gilimanuk (Bali barat) maupun ke jalur Kabupaten Buleleng (Bali utara) sebagian besar warganya menjual hiasan penjor untuk kelengkapan menyambut Hari Raya Galungan ini.
Gebogan adalah sesaji tradisional Bali berbentuk segitiga indah yang menyerupai gunung --- terdiri dari beragam  buah-buahan, bunga, dan hiasan lainnya.Â
Gebogan ini dimaksudkan sebagai dekorasi dan sekaligus persembahan bagi Sang Hyang Widhi, dikirim ke pura dengan cara diusung di atas kepala. Untuk fungsi dekorasi, gebogan biasanya ditaruh di lantai ataupun di atas meja.
Lomba Membuat Penjor dan Gebogan