Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Inspirasi Tiada Henti, Khasiat Teruji [dibaliksecangkirkopi]

20 Mei 2015   23:19 Diperbarui: 8 Juli 2015   22:54 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kopi dan Kesehatan Jantung. Pada mulanya, saya jantung sempat berdebar saat pertama kali dibuatkan secangkir kopi Nescafe oleh OB di kantor. Hanya beberapa hari sesudahnya, setelah saya melakukan percobaan porsi kopi dalam ramuannya, saya tidak lagi mengalami percepatan detak jantung yang tidak normal. Lagi-lagi, itu pengalaman pribadi.

Dari beberapa sumber, hasil penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam kopi mungkin kurang baik bagi penderita jantung. Namun bagi yang sehat, minum kopi justru bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Wanita yang minum 2-3 cangkir kopi per hari memiliki 25 persen lebih rendah daripada yang tidak minum.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Kopi, cocok ditemani hidangan makanan apapun |Foto: Indria Salim"][/caption]

Bagaimanapun, semua akan bermanfaat bila dikonsumsi tidak melebihi batas yang seharusnya. Jadi kita tetap perlu membatasi konsumsi kopi. Hasil penelitian para ahli kesehatan menyarankan bahwa, maksimal konsumsi kopi yang sehat adalah 600 ml/hari. Namun anda harus mengetahui pula bahwa tiap jenis kopi memiliki kadar kafein yang berbeda-beda. Kitaataudalam volume cangkir 180 ml setiap harinya.

Yang paling menggembirakan, banyak hasil riset tentang kopi menyimpulkan bahwa kopi mengandung anti oksidan yang tinggi, dan ini baik bagi mereka yang ingin awet muda. Satu catatan menarik #dibaliksecangkirkopi

Apa saja jenis kopi di dunia? Yang saya tahu konon ada 55 jenis kopi, namun yang saya kenal karena mungkin memang khusus ditanam untuk tujuan komersil --- antara lain adalah kopi Robusta, Arabika, dan Liberica. Ketiga jenis kopi ini punya kekhasan masing-masing. Kalau menurut sejarahnya, hingga pertengahan abad ke-19, kopi Jawa menjadi kopi terbaik di dunia. Selama 1 3/4 abad kopi Arabika merupakan satu-satunya jenis kopi komersial yang ditanam di Indonesia, meskipun kemudian perkembangan budidaya saat itu di Indonesia mengalami kemunduran.

Dari berita terkini, dilansir bahwa Atase Perdagangan RI di luar negeri sedang menggalakkan promosi ekspor Kopi Indonesia. Kali ini Atase Perdagangan RI di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Ni Made Ayu Marthini mewujudkan dengan mendukung keikutsertaan Indonesia dalam pameran Speciality Coffee Association of America (SCAA) yang kabarnya berlangsung pada 9-12 April 2015, di Seattle, Washington State, AS.

Menurut data, impor kopi AS dari dunia untuk periode Januari-Desember 2014 sebesar USD5,88 miliar atau meningkat 10,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-6 sebagai negara pengimpor kopi ke AS dengan pangsa pasar sebesar 5,49 persen.

Posisi Indonesia
berada di bawah Brasil (22,80 persen), Kolombia (19,79 persen), Vietnam (8,48 persen), Kanada (6,56 persen), dan Guatemala (6,13 persen). Indonesia naik satu peringkat tahun ini dibandingkan tahun lalu (2014/2013). Indonesia keren dan membanggakan, bukan?

Salam Kompasiana
|Twitter: @IndriaSalim


Referensi:

http://www.femina.co.id</a>

http://www.majalah-lifestyle.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun