"Ayah saya, memang kurang suka dengan protokoler. Dia lebih memilih menjadi rakyat biasa dan bebas pergi kemana saja," tuturnya.
Maeda juga beberapa kali datang ke Indonesia setelah merdeka, karena kecintaannya pada negara yang pernah dijajah Jepang tersebut.
Bahkan saat Maeda sakit, Bung Karno pernah menjenguknya di Tokyo. Maeda yang lahir di Kagoshima, Jepang, menghembuskan napas terakhir di Tokyo pada 13 Desember 1977.
Tahun depan, Nishimura berencana membawa dan menaburkan abu ayahnya tersebut di Indonesia.
"Ayah saya sangat mencintai Indonesia dan selepas kemerdekaan Indonesia ingin kembali ke Indonesia. Beliau sangat cinta dengan Indonesia," cetus dia.
Nishimura berencana akan membawa abu ayah, ibu, kakek, dan neneknya.
"Kami mempunyai darah Indonesia. Nenek saya dari garis keturunan ibu adalah orang Jawa. Sementara kakek saya orang Jepang," paparnya.
Meski demikian, dia mengaku belum tahu kemana abu tersebut akan
ditaburkan. Menurut dia, yang terpenting di Tanah Jawa.
"Bisa juga ditaburkan di laut," tukas dia.
Berkat peran Maeda pada kemerdekaan Indonesia, maka tak heran banyak wisatawan asal Jepang yang datang ke museum menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia.
  Â
Gesekan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari dijatuhi bom atom di Hiroshima dan Nagasaski, 6 dan 9 Agustus 1945, oleh pesawat bom atom Amerika Serikat.