Sayang..
Kita telah menyebrangi jembatan ini berpuluh kali
Kita melalui sungai ini ratusan kali
Kita telah mengalami terjatuh, terseret, terpuruk ribuan kali
Sayangku
Apa yang kau cari?
Belukar telah mengakar dan bumi makin renta
Bahkan tak mampu menopang dosa-dosa kita yang menggunung
Sayangku
Lihat ada peluh diujung rambut putihmu
Sisa kita bercinta dipenghujung pagi
Dan janji demi janji, harapan demi harapan
Kian kering dibakar matahari
Sayangku,
Apa yang kau tunggu
Tahukah kau, setiap saat bumi bertumbuh
Seperti arah hidupku pun, seperti awan yang berarak mulai menghitam
Setiaku tak kan lagi kau miliki
Karna aku ingin berlari diarah yang berbeda
Mengikuti jejakmu, menunggu kepastianmu, aku dibaluri lumuran
dosa demi dosa yang kental
Sayangku
Kita tak lagi muda,Â
Langit jingga membias diwajah kita
pertanda matahari akan pulang
Dan waktu yang mengatas namakan Cinta, tak bisa lagi aku genggam
Aku ingin pulang, dan cinta kita kutaruh dalam kolam kenangan
Bergegaslah sayang
Sebelum fajar merenggutku hilangÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI