Mohon tunggu...
Indrie Matrie
Indrie Matrie Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta Hujan Pagi, coffee dengan segala ceritanya

Singer, Songs Writer, Handmade Addict, coofee Addict, Poem Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Telah Senja, Sayang..

14 Juli 2020   08:42 Diperbarui: 14 Juli 2020   08:39 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang..

Kita telah menyebrangi jembatan ini berpuluh kali

Kita melalui sungai ini ratusan kali

Kita telah mengalami terjatuh, terseret, terpuruk ribuan kali

Sayangku

Apa yang kau cari?

Belukar telah mengakar dan bumi makin renta

Bahkan tak mampu menopang dosa-dosa kita yang menggunung

Sayangku

Lihat ada peluh diujung rambut putihmu

Sisa kita bercinta dipenghujung pagi

Dan janji demi janji, harapan demi harapan

Kian kering dibakar matahari

Sayangku,

Apa yang kau tunggu

Tahukah kau, setiap saat bumi bertumbuh

Seperti arah hidupku pun, seperti awan yang berarak mulai menghitam

Setiaku tak kan lagi kau miliki

Karna aku ingin berlari diarah yang berbeda

Mengikuti jejakmu, menunggu kepastianmu, aku dibaluri lumuran

dosa demi dosa yang kental

Sayangku

Kita tak lagi muda, 

Langit jingga membias diwajah kita

pertanda matahari akan pulang

Dan waktu yang mengatas namakan Cinta, tak bisa lagi aku genggam

Aku ingin pulang, dan cinta kita kutaruh dalam kolam kenangan

Bergegaslah sayang

Sebelum fajar merenggutku hilang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun