Mohon tunggu...
indra sinaga
indra sinaga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Sahabatku

6 Mei 2019   20:20 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" pasti gara-gara aku kan..?" kemudian ia duduk disampingku.

"bukan..!" Jawabku "

"tuh kan.. kamu tuh gak usah bohong sama aku. Aku takut kamu kenapa-napa. Kalo memang dia berbuat semena-mena sama kamu cerita aja kenapa sih.. gak usah pake bohong. Aku cemas kalo sampe kamu kenapa-napa. Kamu pasti tahu kan kenapa aku begini sama kamu. Udahlah pokoknya kamu gak usah ngeyel sama aku, lagian kan kamu tau kalo aku gak suka sama si Adi. Hubungan persahabatan kita lebih penting daripada si Adi itu."  Kata  Rani mencoba meredakan jengkelku.

" aku minta maaf Ran.. aku Cuma gak mau kamu cemas dan justru memusuhi Adi." Jawabku dengan sedikit sisa emosi dihati

" iya udah gak papa.. tapi jangan diulangi lagi dan jangan bohong lagi ya.." katanya.

" iya ran .. makasih banyak." Jawabku dengan sedikit senyum yang sedikit kecut pula

"sama-sama Ben" jawabnya mantap

Sejak dari peristiwa ini, Adi tak penah bertegur sapa denganku. Bahkan ia seperti tak punya kawan di kelas, karena semua dimusuhinya sehingga teman-teman pun acuh tak acuh padanya. Namun , tak lama kemudian dia sudah mulai berubah, mungkin saja karena ia sudah risih hidup sendirian tanpa kawan. Ia juga mulai mendekatiku dan mulai bertegur sapa denganku.

Ternyata, sampai kami berbaikan, Adi belum juga berpacaran dengan Rani dan justru hubungan mereka semakin buruk. Rani menceritakan alasannya membenci Adi, sempat kupikir alasan Rani membenci Adi adalah karena masalah yang terjadi antara aku dengan adi kala itu. Ternyata aku salah, Rani membenci Adi adalah karena Adi sungguh menghina Rani habis-habisan di media sosial. Aku tahu ketika aku membuka FB (facebook) setelah diberitahu Rani. Karena memang sudah lama aku tak membuka FB ku.

Persahabatanku dengan Rani terus berlanjut sampai hari ini. Kami tidak pernah bosan untuk terus berjumpa dan berkomunikasi. Sebab,memang selalu ada saja yang terus ingin kami ceritakan satu sama lain tentang setiap pengalaman yang kami lalui, baik pribadi maupun bersama. Dengan adanya beraneka rintangan dam tantangan yang mencoba menghalangi persahabatan kami,kami justru merasa semakin merasakan persahabatan yang unik yang kami harap dapat terus berlanjut sampai Tuhan yang memisahkan persahabatan kami.

Meski pada dasarnya kami memiliki tujuan yang berbeda namun kami selalu saling  mendukung satu sama lain dan berjanji untuk terus bersahabat. Sebab,perbedaan tujuan bukanlah alasan untuk kami bepisah dan memutuskan hubungan persahabatan kami. karena sesuatu yang baik itu selamanya akan tetap baik bila diperjuangkan dengan baik. Aku sungguh bangga memiliki Rani sebagai sahabatku, sahabat terbaikku. Sukacitaku ada karena aku bersyukur bukan karena aku luarbiasa. Bersyukur karena aku memiliki sahabat sehebat Rani. Aku sangat bersukacita, Itu karena hidupku yang biasa kujalani dengan sahabat yang luarbiasa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun