"memangnya kenapa..?" jawabku sedikit keras
"aku gak suka kamu dekat-dekat Rani..!!" jawabnya dengan nada suara yang keras
" memangnya kamu siapanya Rani..? kok sok melarang aku deket-deket Rani..? orangtua Rani aja gak pernah melarang aku deket sama Rani" jawabku jengkel
" kamu gak usah ngeyel..! kalo aku bilang jangan; ya jangan..!!! Rani itu hanya milikku" jawabnya semakin kasar sambil meninju tembok di sampingku. Kalo kamu emang mau ngelawan, mending kita selesaikan secara jantan aja di sini.. berantem aja kita sekarang, katanya sambil menarik tanganku. Aku langsung melepaskan tarikannya dan pergi meninggalkan Adi.
Ternyata, teman perempuan Rani yang bernama Sawin tau ketika Adi meninju tembok. Sawin mengira tinjuan itu mengenaiku kemudian dia melaporkannya pada Rani. Rani tau kalau aku ada di perpustakaan sekolah, karena tak sengaja kami berpapasan di jalan dekat perpustakaan. Rani menyusulku ke perpustakaan sekolah dan menanyakan kebenaran tentang yang dilaporkan oleh Sawin, teman akrabnya. Rani datang menghampiriku bersama sawin.
 " apa benar tadi kamu mau berkelahi sama Adi..?" Tanya Rani cemas
" ahh.. enggak kok..!" jawabku coba menenangkannya
"kamu gak usah bohong!! Kamu mau berkelahi sama si Adi kan..?" tanyanya lagi
" aku tuh Cuma bercanda tadi sama si Adi.." jawabku santai tanpa memperdulikan  kecemasan Rani.
" tapi tadi Sawin bilang kamu ditinju sama si Adi.." tanyanya semakin cemas
" iya, tapi gak kena kok.." jawabku padanya, aku sudah gak tega melihat Rani cemas