Risiko kerugian 100%
 Ini adalah risiko investasi saham yang paling buruk dan ditakuti oleh para investor.
 Risiko seperti terjadi ketika perusahaan yang sahamnya Anda miliki mengalami kebangkrutan parah, gagal bayar utang dalam jumlah besar, atau tidak berhasil mendapat keuntungan dari produk yang dihasilkan.
 Saham adalah jenis investasi jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan rasio utang perusahaan dalam nilai Debt to Equity Ratio (DER) sebelum memutuskan untuk membeli saham dari sana.
 JIka risiko ini benar benar terjadi, maka Anda kemungkinan tidak akan bisa mengambil kembali modal yang sudah telanjur diinvestasikan.
Â
Risiko Harga Saham yang Fluktuatif
 Harga saham naik dan turun mengikuti permintaan dan penawaran di pasar bursa saham. NIlai yang fluktuatif inilah yang dimanfaatkan oleh para trader untuk mengeruk keuntungan sebesar mungkin ketika harganya sedang melonjak.
 Apa yang harus dilakukan ketika saham yang Anda miliki harganya turun?
 Pertama, sebisa mungkin mengidentifikasi penyebab turunnya saham. Biasanya, ada dua penyebab turunnya harga saham, yakni risiko sistemik dan nonsistemik.
 Risiko sistemik adalah risiko yang disebabkan faktor luar dari perusahaan, misalnya kondisi politik. Jika ini menjadi penyebab turunnya harga saham, Anda hanya harus menunggu dan melihat kondisi selanjutnya yang akan terjadi.