Mohon tunggu...
Indrarto Triansyah 2034030011
Indrarto Triansyah 2034030011 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas 17 Agustus Jakarta

Healing dan maen bola

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Instrumen Investasi (Saham)

6 Agustus 2022   15:48 Diperbarui: 6 Agustus 2022   15:55 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Instrumen Investasi: Saham   

 Instrumen investasi saham mungkin termasuk salah satu instrument yang kurang populer. Faktanya, persentasi orang Indonesia yang ikut menanamkan saham dan terlibat dalam pasar modal sangatlah rendah.

 Mayoritas orang indonesia hanya menanamkan investasi dalam bentuk tabungan dan deposito. Dilansir Indopriemer.com, dari 260 juta penduduk indonesia hanya sekitar 1% yang paham dan turut serta berinvestasi saham di berbagai instrumen pasar modal.

 Berdasarkan data ini, berarti hanya sekitar 2,6 juta orang yang terlibat penetrasi saham dan pasar modal. Tentunya, data ini menunjukan bahwa informasi seputar pasar modal yang punya potensi keuntungan begitu besar belum menjangkau ke masyarakat secara luas.

 Hal ini tentu memprihatinkan karena untuk tumbuh menjadi negara maju, investasi pasar modal perlu dikuatkan. Negara maju seperti Jepang atau Eropa, memiliki persentase yang lebih besar perihal keterlibatan masyarakat dengan pasar modal.

 Oleh karena itu, penting untuk memasarkan informasi seputar saham dengan baik pada khalayak umum. Bukan hanya demi perkembangan ekonomi negara, tetapi juga sebagai penunjang kehidupan finansial secara pribadi yang sehat di masa depan.

 

Konsep Investasi Saham

 Saham adalah dokumen yang menjadi bukti kepunyaan atas modal perusahaan berbentuk PT yang membagikan hak terhadap dividen dengan penentuan berdasarkan angka modal yang diberikan.

 Di sisi lain, saham juga bermakna hak pemilik terhadap perusahaan sebagai ganti pemberian modal sehingga setiap pemilik sahan berbagi kepemilikan dan juga tanggung jawab pengawasan.

 Investor yang memiliki saham dalam suatu perusahaan bisa mengklaim atas pendapatan perusahaan, aset, dan berhak untuk hadir dalam rapat umum pemegang saham.

 Jika investasi emas mendatangkan keuntungan hanya dengan memanfaatkan inflasi sehingga memperbesar selisih harga jual dengan belinya, profit saham didapat dengan cara yang lebih beragam.

 

Istilah dalam Investasi Saham

 Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko besar tetapi potensi keuntungannya menggiurkan atau dikenal dengan istilah high risk high return.

 Anda perlu memahami seluk beluk seputar investasi saham, termasuk istilah yang sering dipakai, sebelum terjun langsung di dunia pasar modal. Berikut ini beberapa istilah dasar yang digunakan dalam dunia investasi saham.

 

Annual report

Annual report adalah laporan tahunan yang di dalamnya termaktub rincian keuangan perusahaan, profil perusahaan, hingga semua lini bisnis dan pencapaiannya dengan kesepakatan dari tiap-tiap pemegang saham.

 Laporan ini disampaikan dalam rapat umum pemegang saham

 

Bearish

 Bearish adalah harga saham yang sedang menurun.

 

Bid

 Bid merupakan penawaran sesuai keinginan pihak pembeli saham.

 

Blue Chip

 Blue chip adalah istilah untuk sekumpulan saham unggulan dan potensial dari perusahaan profesional yang memiliki reputasi baik.

 

Broker

 Broker ialah orang yang berperan sebagai perantara investor dengan perusahaan dalam hal transaksi saham.

 

Bullish

 Bullish merupakan harga saham yang sedang meningkat.

 

Bursa Saham

 Bursa saham adalah pihak atau pasar yang berfungsi sebagai tempat pertemuan pembeli dan penjual saham.

 

Buyback

 Buyback adalah kegiatan pembelian kembali obligasi atau saham oleh emiten.

 

Capital Gain

 Capital gain adalah harga ketika jual harga saham lebih besar dibandingkan nilai belinya.

 

Capital Loss

 Capital loss terjadi ketika harga pembelian saham lebih tinggi ketimbang harga penjualannya.

 

Capital Market

 Capital market adalah pasar atau pusat jual-beli surat-surat yang berharga.

 

Cut loss

 Cut loss adalah kegiatan menjual saham ketika investor sedang merugi dengan tujuan meminimalkan risiko yang lebih besar

 

Emiten

 Emiten adalah pihak perusahaan yang telah terdaftar dan mencatatkan jumlah sahamnya pada bursa efek.

 

Initial Public Offering (IPO)

 Initial Public Offering adalah istilah untuk penawaran pasar perdana di dalam dunia bursa saham.

 

Kustodian

 Kustodian ialah pihak yang memegang seluruh dokumen berharga atau surat rahasia.

 

Lot

 Lot adalah istilah untuk jumlah satuan minimal dalam penjualan atau pembelian saham.

 

Offer

 Offer adalah penawaran yang diminta oleh pihak investor yang menjual sahamnya.

 

Keuntungan Investasi Saham

 Setidaknya ada dua jenis keuntungan dari menanamkan modal di saham, yakni melalui dividen dan capital gain. Dividen adalah pembagian keuntungan yang diterima investor saham dari profit perusahaan.

 Nominal dividen yang diterima investor tergantung pada porsi kepemilikan saham dan alokasi keuntungan yang ditentukan perusahaan.

 

Sebelum memutuskan ingin membeli saham dari perusahaan yang mana, sebaiknya Anda meninjau terlebih dahulu nilai dividen dari dua indikator berikut ini.

 

1.         Dividend payout, yakni persentase laba setelah dibagi sebagai dividen.

 2.         Dividend yield, yakni persentase nilai dividen per saham.

 

Sedangkan, capital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga jual dan beli saham di pasar sekunder. Nilai saham selalu fluktuatif, tergantung dari permintaan dan penawaran di pasar modal.

 Ketika permintaan naik, nilai saham akan melonjak. Ketika penawaran naik, nilai saham akan turun.

 Sama seperti kegiatan perdagangan, harga saham yang ada di pasaran adalah hasil dari negosiasi antara pemilik perusahaan, pemegang saham dan, calon pembeli.

 Jika ingin mendapatkan keuntungan dari capital gain, investor mesti melakukan penjualan di saat saham tersebut sedang naik nilainya agar mendapat profit yang optimal.

 

Risiko Investasi Saham

 Tidak ada investasi yang nihil dari risiko. Bahkan, untuk jenis investasi yang paling mudah sekalipun, seperti menabung di bank, memiliki risiko untuk tergerus inflasi yang besar tiap tahunnya.

 Sebagai salah satu instrumen investasi, saham memang memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui apa saja risiko dari investasi saham agar bisa melakukan manajemen yang tepat.

 

Adapun risiko instrumen investasi saham, yaitu:

 Risiko kerugian 100%

 Ini adalah risiko investasi saham yang paling buruk dan ditakuti oleh para investor.

 Risiko seperti terjadi ketika perusahaan yang sahamnya Anda miliki mengalami kebangkrutan parah, gagal bayar utang dalam jumlah besar, atau tidak berhasil mendapat keuntungan dari produk yang dihasilkan.

 Saham adalah jenis investasi jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan rasio utang perusahaan dalam nilai Debt to Equity Ratio (DER) sebelum memutuskan untuk membeli saham dari sana.

 JIka risiko ini benar benar terjadi, maka Anda kemungkinan tidak akan bisa mengambil kembali modal yang sudah telanjur diinvestasikan.

 

Risiko Harga Saham yang Fluktuatif

 Harga saham naik dan turun mengikuti permintaan dan penawaran di pasar bursa saham. NIlai yang fluktuatif inilah yang dimanfaatkan oleh para trader untuk mengeruk keuntungan sebesar mungkin ketika harganya sedang melonjak.

 Apa yang harus dilakukan ketika saham yang Anda miliki harganya turun?

 Pertama, sebisa mungkin mengidentifikasi penyebab turunnya saham. Biasanya, ada dua penyebab turunnya harga saham, yakni risiko sistemik dan nonsistemik.

 Risiko sistemik adalah risiko yang disebabkan faktor luar dari perusahaan, misalnya kondisi politik. Jika ini menjadi penyebab turunnya harga saham, Anda hanya harus menunggu dan melihat kondisi selanjutnya yang akan terjadi.

 Risiko yang kedua adalah risiko nonsistemik, yang hanya menyerang perusahan tertentu, dan penyebabnya biasanya berasal dari dalam perusahan itu sendiri, misalnya manajemen yang buruk.

 Solusi dari risiko nonsistemik adalah dengan memiliki diversifikasi investasi, sehingga Anda masih punya penopang keuangan dari sumber yang lain. Anda juga bisa melakukan cut loss agar kerugian yang ditanggung tidak semakin besar.

 

Risiko Tidak Mendapatkan Dividen

 Pembagian keuntungan atau dividen dari perusahaan kepada pemegang saham memang menjadi daya tarik yang tinggi. Siapa yang tidak senang jika mendapatkan keuntungan ganda dengan adanya dividen dari perusahaan?

 Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya. Kebijakan pembagian dividen atau tidak biasanya dibahas dalam rapat pemegang saham.

 Perusahan yang tidak menerapkan kebijakan pembagian keuntungan tidak berarti buruk.

 Mungkin saja, kebijakan itu memang dimaksudkan untuk mengelola dan memutar keuntungan menjadi aset yang lebih luas, seperti pembangunan fasilitas, infrastruktur perusahaan, dan lain-lain.

 Perusahan yang berhasil mengelola keuangan dengan baik, tentu akan berkembang dengan cepat dan mudah. Sehingga, harga saham yang Anda miliki bisa melonjak nilainya di masa depan.

 

Risiko Pemberhentian Saham atau Suspensi

 Risiko pemberhentian saham bisa terjadi karena berbagai macam hal, salah satunya adalah karena fluktuasi nilai yang terjadi terlampau tajam dalam waktu yang singkat.

 Pihak bursa saham menilai adanya permainan jika terjadi nilai saham yang naik-turun dalam waktu singkat, sehingga suspensi bertujuan untuk memberikan peringatan terhadap emiten terkait untuk memperbaiki lagi tingkat kinerjanya.

 

Risiko Delisting

 Risiko delisting adalah risiko penghapusan nama perusahaan dari daftar Bursa Efek, secara paksa atau sukarela, karena masalah-masalah tertentu, misalnya kasus pelanggaran, perusahaan gagal menerapkan aturan standar keuangan minimum, dan lain-lain.

 Seringnya, kasus delisting mengindikasikan adanya kesehatan keuangan yang buruk atau manajerial yang tidak sehat.

 

Strategi Investasi Saham

 Keuntungan yang ditawarkan oleh investasi saham memang sangat menggiurkan. Efek compounding yang bisa membuat profit menjadi berkali-kali lipat banyaknya, dapat menjadi penopang tujuan keuangan jangka panjang Anda.

 Akan tetapi, Anda juga semestinya menguasai beberapa strategi yang bisa digunakan untuk memaksimalkan keuntungan saham dan bisa membuat keputusan yang paling baik dalam menghadapi kemungkinan terburuknya.

 Berikut ini beberapa strategi saham yang bisa Anda lakukan.

 

Value Investing

 Value investing adalah strategi yang berfokus pada pembelian saham super dengan harga rendah. Dengan strategi ini, keuntungan saham diraup dengan harapan kelak nanti di masa depan nilainya akan meningkat sehingga membawa profit tinggi ketika dijual.

 Strategi ini pertama kali dipopulerkan oleh Benjamin Graham tahun 1934. Value investing berfokus pada analisis rasio fundamental perusahaan, seperti harga wajar, arus kas perusahaan, laba, kemampuan membayar utang, dan prospek masa depan perusahaan.

 

Trading

 Secara terminologi, trading artinya kegiatan jual beli atau pertukaran barang dan jasa antar manusia. Zaman sekarang, yang bisa dijualbelikan jelas lebih beragam, bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga saham.

 Jika investasi saham dilakukan untuk tujuan keuangan jangka panjang, trading saham justru sebaliknya. Trading saham memang diperuntukkan mencari keuntungan dalam jangka waku yang singkat.

 Orang yang melakukan kegiatan trading saham disebut trader. Seorang trader membeli saham ketika harganya sedang turun kemudian menjualnya ketika nilainya melonjak dalam rentang waktu menit, jam, atau paling lama satu minggu.

 

Investasi Saham Online

 Segala jenis layanan keuangan kini tersedia dalam sistem online, termasuk investasi saham. Hanya dengan aplikasi dalam telepon genggam, Anda bisa mulai melakukan pembelian saham dengan cara yang sangat mudah.

 Dengan adanya sistem yang sangat praktis ini, diharapkan masyarakat indonesia secara keseluruhan bisa menikmati manfaat dari investasi.

 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Saham Online

 Kelebihan investasi saham online adalah transparansi harga sehingga Anda, sebagai investor, bisa memiliki gambaran jelas tentang nilainya. Selain itu, saham online memungkinkan penggunanya untuk mengetahui harga terbaru tanpa pakai waktu lama.

 Layanan saham online juga bisa membuat Anda melakukan transaksi secara cepat dan nyaman hanya dalam satu genggaman.

 Selain kelebihan yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa kekurangan layanan saham seperti ini. Salah satunya adalah informasi yang sangat mudah dijangkau berakibat buruk pada investor.

 Fluktuasi nilai saham yang terlihat jelas di situs atau aplikasi, sangat mungkin membuat investor jadi mudah merasakan berbagai emosi dalam waktu yang berdekatan.

 Kalau grafiknya sedang naik, ia merasa senang. Ketika sedang turun, ia langsung merasa cemas.

 

Cara Investasi Saham Online

 Cara melakukan investasi saham secara online lumayan sederhana dan mudah dimengerti. Berikut ini tahapan cara investasi saham online.

 

  • Membuat Akun Saham

 Anda perlu membuat akun saham di salah satu perusahaan sekuritas. Sebaiknya, pilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan sudah memiliki riwayat kerja, reputasi, dan kredibilitas yang baik.

 

  • Melakukan Transaksi

 Setelah berhasil menentukan perusahan sekuritas dan membuat akun saham di sana, Anda disarankan untuk melakukan transaksi dengan nominal minimal sesuai dengan regulasi.

 Biasanya, nominal tersebut akan masuk pada rekening dana nasabah (RDN) sebagai modal awal pembelian saham. Anda sudah sah menjadi investor saham ketika tahapan ini sudah terlewati dengan baik.

 

  • Memilih Saham yang Tepat

 Tahapan selanjutnya adalah menentukan saham mana yang potensial untuk memberikan keuntungan optimal.

 Untuk bisa menemukan saham paling potensial, Anda perlu melakukan analisis guna mengevaluasi hal mendasar pada perusahan tersebut, seperti arus kas, profit yang sehat, atau tentang kemungkinan perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.

 

  • Melakukan Pembelian Saham

 Setelah menyetorkan modal awal di rekening lalu melakukan evaluasi saham terkait, langkah selanjutnya adalah melakukan pembelian saham yang diinginkan.

 Ada dua cara pembelian saham yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan menghubungi pialang saham di perusahaan sekuritas terkait atau dengan pembelian secara daring.

 Pembelian secara daring biasanya membutuhkan fasilitas berupa aplikasi tertentu yang bisa diinstal di telepon genggam Anda.

 

  • Melakukan Penjualan Saham

 Setelah nilai saham yang dibeli menunjukkan kenaikan nilai, Anda bisa melakukan penjualan untuk mendapatkan keuntungan. Hasil penjualan saham tersebut akan disetor di Rekening Dana Nasabah (RDN).

 Jika tujuan investasi saham online adalah keuangan jangka panjang, Anda perlu menunggu paling tidak 5-10 tahun untuk bisa menikmati keuntungan dari kenaikan nilainya.

 

                                                Investasi Saham Syariah

 Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi saham syariat adalah efek atau surat berharga yang memiliki konsep penyertaan modal dengan pembagian keuntungan secara bagi hasil yang sesuai dengan hukum Islam.

 Saham yang sesuai dengan ajaran Islam sangat mudah Anda temukan di Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan OJK.

 Konsep saham syariat sebenarnya sama saja dengan saham biasa. Hanya saja saham syariah memastikan bahwa kegiatan perusahan tersebut memiliki prinsip dan memproduksi barang atau jasa yang sesuai aturan agama Islam.

 Perusahan yang terdaftar di DES biasanya tidak melakukan riba, tidak memproduksi barang atau jasa yang dianggap melanggar syariat, dan tidak melakukan praktik perjudian atau perdagangan yang terlarang.

 Praktik investasi saham bisa dilakukan dengan berbagai macam cara: konvensional atau syariat, daring atau langsung berkonsultasi ke kantor perusahan sekuritas, secara trading atau value investing

 Anda bisa menyesuaikan berbagai metode investasi saham dengan tujuan keuangan masing- masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun