Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pinjam Dulu Seratus dalam Ironi Pertemanan

9 Oktober 2023   08:39 Diperbarui: 11 Oktober 2023   18:18 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pinjam duit | Sumber: shutterstock

Niat Baik Berujung Kecewa

Kini tidak sedikit yang mulai enggan meminjamkan uang meski kepada teman dekat atau kerabat. Belajar pada pengalaman masa lalu atau orang lain tentang ribetnya urusan pinjam-meminjam. 

Tentu mulai munculnya krisis kepercayaan karena banyaknya kisah bermunculan dimana si peminjam ikrar terhadap utang, si peminjam yang seakan mengemis untuk meminta uangnya kembali, putusnya hubungan akibat utang ataupun kekecewaan lainnya. 

Kasus Pembunuhan Karena Masalah Piutang | Sumber Kompas.com
Kasus Pembunuhan Karena Masalah Piutang | Sumber Kompas.com

Kasus Pembunuhan Karena Penagihan Utang | Sumber Kompas.com
Kasus Pembunuhan Karena Penagihan Utang | Sumber Kompas.com

Berkaca pada 2 kasus di atas, utang bisa membuat orang berpikir pendek. Kejadian ini tentu merugikan 2 belah pihak apalagi jika berujung pada tindakan kriminal. Saya akui urusan seperti ini seakan menguras waktu, tenaga dan pikiran. 

Bayangkan si pemberi uang berharap bisa mendapatkan uang sesuai yang dijanjikan. Namun sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk menagih namun berujung sia-sia. Bahkan emosi bisa terpancing ketika si peminjam justru lebih galak atau menghindar untuk ditagih. Saya pun sudah merasakan sendiri begitu lelahnya menagih utang kepada orang yang tidak sadar diri. 

Mau mengikhlaskan cuma kita juga butuh uang tersebut, tidak diikhlaskan tapi ada yang mengganjal di hati. Posisi si pemberi uang jadi serba salah. Maka tidak salah ada istilah utang bisa jadi pemutus silahturahmi paling kejam. Hubungan semula baik bisa runyam karena utang. 

Menjaga Hubungan Meski Terlibat Utang-Piutang

Meskipun terlibat utang-piutang sebenarnya hubungan bisa tetap terjalin baik seandainya antara si pemberi utang dan penerima utang memahami kondisi berikut.

Pemberi utang perlu memahami risiko dimasa depan. Ketika memberi utang maka akan ada risiko bahwa bisa terjadi uang tidak kembali sesuai harapan. Seandainya ini dipahami dengan baik setidaknya mental sudah siap jika kemungkinan buruk terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun