Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Nikmati Alamnya, Hormati Budayanya Selama di Bali

2 Oktober 2023   18:05 Diperbarui: 2 Oktober 2023   18:12 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Lokal Bali Yang Tengah Merayakan Perayaan Khusus | Sumber Indozone Life

Saat ini mulai banyak spanduk informasi yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Bali bekerja sama dengan berbagai instansi. Isi tulisan spanduk cukup menyita perhatian saya. Dituliskan dalam bahasa asing yang inti isinya berupa larangan untuk menaiki pohon ataupun tempat sakral di Bali. 

Himbauan ini seakan ditujukan kepada wisatawan yang tengah berkunjung di Bali. Munculnya himbauan tidak terlepas dari banyaknya aksi wisatawan yang meresahkan masyarakat Bali. 

Saya ingat aksi nekat bule yang menaiki pohon beringin hanya karena berniat membuat konten Tiktok. Padahal di Bali keberadaan pohon beringin dianggap sakral maka tidak jarang kerap diberikan sesajen khusus atau ada bangunan suci. 

Tidak hanya itu ada juga aksi bule wanita yang sengaja berpose telanjang di salah satu pohon sakral di Bali. Akibat aksinya ini bule wanita ini selain mengalami deportasi dari Bali bahkan masyarakat setempat harus melakukan upacara Mecaru sebagai upacara pembersihan. Ini karena aksi bule tersebut telah mengotori area suci yang dikeramatkan oleh warga setempat. 

Kejadian ini hanyalah sebagian kecil dari kelakuan nakal dari wisatawan selama di Bali. Kelakuan yang tidak hanya bikin geram warga lokal namun ada juga yang berdampak tidak baik bagi oknum pelaku. 

Untuk itulah sangat penting menanamkan prinsip, nikmati alamnya dan hormati budaya nya saat berkunjung ke Bali. Ada beberapa hal yang mendasari pemikiran ini. 

# 1. Lain Ladang Lain Belalang

Kita mungkin tidak asing dengan pepatah Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pepatah yang memiliki arti: setiap daerah memiliki adat istiadat berbeda serta satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain.

Contoh sederhana kasus pencurian dimana sanksi yang diberikan akan sangat berbeda. Ada daerah yang memberikan sanksi cukup mengembalikan barang yang hilang tersebut, ada yang memberi denda bahkan ada yang menerapkan sanksi berat hingga tangan dipotong. 

Begitu pun daerah Bali. Mungkin di tempat lain naik ke atas pohon yang berusia tua seperti beringin bukanlah perkara besar namun di Bali akan berbeda. Masyarakat Bali menjunjung filsafat Tri Hita Karana dimana salah satunya menjaga lingkungan. Selain itu pohon Beringin juga dipercaya sebagai tempat tinggal makhluk tak kasat mata sehingga manusia perlu menjaga sikap dimanapun berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun