Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Persahabatan bagai Kepompong di Zaman Now

6 Agustus 2023   15:52 Diperbarui: 7 Agustus 2023   01:25 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menguatkan Sahabat Yang Tengah Terpuruk | Sumber IDN Times

Masih ingatkah sobat pembaca dengan lirik ini, 

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah

Penggalan lirik lagu Kepompong yang dinyanyikan oleh Sind3mtosca tentang sebuah persahabatan. Lagu yang pas menceritakan lika-liku dunia persahabatan. 

Saya termasuk orang yang susah menempatkan teman sebagai sahabat. Bagi saya, sahabat adalah level tertinggi dari pertemanan dimana banyak suka duka yang terjalin. Bahkan ada kedekatan emosional yang bisa terjalin dalam cukup lama. 

Setidaknya ada sekitar 4 teman yang saya bisa tempatkan sebagai sahabat. 1 teman SD saat masih bersekolah di SD Mardiyuana Serang bernama Abdul Syukur. Saya mengenal  dirinya sejak duduk kelas 2 SD karena rumah kami ternyata berdekatan. Namun karena saya harus pindah ke Bali, kami jadi lost contact. 

Dulu kami suka mengerjakan tugas bersama sepulang sekolah, pernah berantem ala anak kecil kemudian berbaikan kembali. Teringat satu momen,saya kesal dengan dirinya. Saya memilih menolak pulang sekolah bersama dan ternyata dirinya menunggu di balik pohon dan meminta maaf karena ada kesalahpahaman. Momen lucu tapi berkesan, berharap suatu saat bisa bertemu lagi dengan dirinya suatu saat kelak. 

3 teman lainnya adalah teman semasa kuliah. Kesamaan aktivitas hingga kerap traveling bersama membuat kami masih komunikasi hingga sekarang. Menjalin hubungan pertemanan jangka panjang itu memang sulit.

Setidaknya saya belajar beberapa hal bagaimana menjaga hubungan persahabatan agar kelak bisa berproses seperti kepompong yang akan berakhir indah. 

# Lakukan Kegiatan Positif Dalam Persahabatan

Circle pertemanan yang baik bagi saya adalah yang tidak sekedar mencari teman yang satu frekuensi namun juga bisa memberikan dampak positif bagi mereka atau pun orang lain. 

Saya ingat seorang sahabat saya tiba-tiba mengeluarkan ide bahwa dirinya ingin berbagi takjil gratis saat bulan ramadhan. Namun ia membutuhkan bantuan beberapa teman terkait idenya ini. Saya termasuk antusias untuk membantu dari sisi tenaga dan juga biaya. 

Ikut Terlibat Dalam Aksi Bagi Takjil Gratis Bersama Teman-Teman Kuliah | Sumber Dokumentasi Pribadi
Ikut Terlibat Dalam Aksi Bagi Takjil Gratis Bersama Teman-Teman Kuliah | Sumber Dokumentasi Pribadi

Ternyata hal serupa pun dilakukan teman-teman lain. Ini adalah hal positif yang harus didukung. Saya ingat dari siang hari kita sudah berkumpul di rumah teman kuliah. Membeli bahan membuat takjil buah dan kemudian membuat menu takjil yang nikmat dan segar. 

Menjelang sore, sudah terdapat puluhan bungkus takjil yang siap dibagikan. Kami berangkat menuju salah satu masjid di Kota Malang yang letaknya strategis di Jalan Utama.

Mungkin terkesan sederhana tapi disini saya merasakan bahwa persahabatan dalam hal positif. Kami tanpa paksakan ikut terlibat karena selain untuk berbagi juga menciptakan kesan indah yang diingat hingga saat ini. 

Tidak ada salahnya jika dalam pertemanan pun kita juga bisa melakukan hal positif bersama. Sahabat yang baik pasti akan mendukung dan mau ikut terlibat. Ini karena aktivitas yang dilakukan bermanfaat bagi banyak orang. 

# Duka Sabahat Adalah Duka Bersama

Kembali lagi kenangan bersama sahabat semasa kuliah. Ketika itu dirinya tengah ujian skripsi. Apesnya saya tidak bisa hadir karena hujan deras dan teman-teman lain juga ada agenda keluar kota. Tapi kami tetap memberi dukungan melalui pesan WAG. 

Tiba-tiba saya mendapat kabar sahabat saya ini gagal dalam ujian sidang karena suatu hal. Saya dan beberapa teman terdekat ikut merasa sedih. Bahkan saya sampai menanyakan ulang kabar ini kepada sahabat. 

Ada rasa penyesalan saat itu mengapa saya tidak terobos saja kondisi hujan untuk memberi semangat langsung. Tapi semua sudah terjadi, hal positif disinilah sosok sahabat berperan. Kami hibur, memberi semangat kembali bahkan memberikan ide untuk topik skripsi terbaru. 

Menguatkan Sahabat Yang Tengah Terpuruk | Sumber IDN Times
Menguatkan Sahabat Yang Tengah Terpuruk | Sumber IDN Times

Alhasil sahabat saya ini bisa bangkit dan menjadikan kesalahan dimasa lalu sebagai pembelajaran hingga akhirnya ia pun lulus di ujian kedua. Sebagai sabahat harus bisa hadir dalam kondisi suka dan duka. 

Uniknya jaman now ini, banyak sahabat datang mendekat ketika dalam suasana senang. Nanti ketika sahabat terpuruk, seakan tutup mata dan kuping bahkan perlahan menjauh. Ketika kita juga bisa hadir dalam duka nya maka disinilah arti sebuah persahabatan. 

# Mau Memaafkan Dan Meminta Maaf

Saya ingat ada momen ketika saya dan sahabat semasa kuliah mengobrol kenangan masa lalu. Terlontar bahwa dirinya pernah kesal dan sakit hati dengan sikap dan perkataan saya. 

Kami saat itu tergabung dalam organisasi BEM Fakultas. Kami berdua dipercaya menangani projek BEM berbeda. Tanpa saya sadari saya sempat mengacuhkan permintaan dirinya saat meminta bantuan saya sebagai panitia. Saya mungkin saat itu juga lagi banyak pikiran karena projek saya menguras waktu dan tenaga sehingga sikap saya bisa seperti itu. 

Beruntunglah saya sadar dan meminta maaf dengan tulus karena sikap saya itu. Jujur saya mungkin saat itu egois atau tidak sadar dalam bersikap. Sahabat saya ini pun dengan baiknya berkata, udah itu cuma masa lalu. Kita pun saling memaafkan jika ada kesalahan secara sadar dan tidak sadar. 

Meminta maaf kadang susah dilakukan oleh seseorang karena merasa egois, merasa tidak pernah melakukan kesalahan atau gengsi. Namun dengan kerendahan hati maka persahabatan akan bisa awet dalam jangka waktu lama. 

***

Di jaman Now, menemukan sosok sahabat bisa dikatakan susah-susah gampang. Susah jika kita terlalu egois, ingin menang sendiri atau tidak peduli dengan teman terdekat. Gampang jika bisa saling peduli, mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan diri sendiri dan sebagainya. 

Yuk, coba lakukan beberapa hal yang saya paparkan. Semoga bisa memupuk rasa persahabatan yang lebih awet dan berkembang layaknya kepompong dimana akan berakhir indah. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun