Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Tutupnya Mal Pusat Retail Gadget di Bali di Tengah Kemajuan Teknologi

27 Mei 2023   22:20 Diperbarui: 29 Mei 2023   16:37 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu diakui jika pandemi telah mengubah perilaku belanja masyarakat saat ini. Apalagi sempat ada pembatasan aktivitas ekonomi dimana pusat perbelanjaan ditutup selama nyaris 1 tahun sebagai pencegahan Covid-19. 

Maraknya Berbelanja Gadget Di E-Commerce | Sumber Tribun
Maraknya Berbelanja Gadget Di E-Commerce | Sumber Tribun

Disisi lain e-commerce mengalami peningkatan permintaan. Ini karena hanya memesan via online, membayar dan tinggal menunggu barang diterima. Tidak perlu bersusah payah pergi ke pusat perbelanjaan yang rentan terjadi penularan virus atau tidak perlu membayar parkir kendaraan karena kini membeli cukup dari gadget. 

Contoh sederhana kita ingin membeli mouse laptop seharga Rp 100.000. Datang langsung ke pusat belanja maka kita akan mengeluarkan BBM 1 liter untuk pulang pergi, bayar parkir Rp 5.000 serta bisa jadi ada pengeluaran lain yang tidak terduga seperti membeli minuman karena sudah bepergian jauh. Kita pun pasti memerlukan waktu lama mulai berangkat hingga balik ke rumah. 

Bandingkan saat ini hanya buka e-commerce hanya tinggal memilih mouse sesuai kesukaan dan budget. Sudah menemukan tinggal bayar. Bahkan kerap ada promo bebas biaya kirim (free ongkir) yang membuat kita bisa berhemat banyak. 

#2. Kurangnya Dukungan Manajemen Mal

Saya sempat mengobrol dengan salah satu penjual di pusat belanja. Ia merasa kesal karena manajemen mall seakan kurang berupaya menciptakan event atau promo menarik bagi pengunjung. Harapan dengan adanya banyak event atau promo dari mal maka bisa membuat mal tampak hidup dan peluang belanja pun besar. 

Banyaknya Tenant Tutup di Mall atau Pusat Perbelanjaan | Sumber CNBC
Banyaknya Tenant Tutup di Mall atau Pusat Perbelanjaan | Sumber CNBC

Pemilik tenant merasa harus berjuang sendiri-sendiri untuk menarik konsumen. Padahal membuat pengunjung untuk datang ke mal pusat retail gadget dan elektronik adalah mereka yang memang sedari awal sudah ada niat mencari sesuatu. Bukan mereka yang hanya sekadar lewat dan penasaran dengan isi mal. 

Berbeda dengan mall belanja yang kerap menghadirkan pameran, live music saat malam minggu, atau event perlombaan sehingga bisa menarik orang datang ke mal. Dari sekadar cuma penasaran bisa berubah menjadi konsumtif. 

# 3. Fasilitas yang Kurang Layak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun