Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Bali, Villa di Lokasi Terpencil Justru Diminati

6 Maret 2023   06:11 Diperbarui: 7 Maret 2023   06:34 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penginapan Mewah Dengan Hamparan Alam Indah | Sumber Situs Aneka Wisata

"Ndra, nanti kamu main aja ke Villa. Ada 1 kamar kosong kalau mau nginap", rekan kerja yang lagi ke Bali memberi kabar. 

Saya antusias mendapatkan tawaran ini apalagi ada iming-iming merasakan fasilitas villa. Apalagi sebenarnya Villa ini awalnya dipesan buat atasan namun karena gagal datang maka staf kepercayaan diminta untuk mewakili. Otomatis pasti ini Villa yang bagus secara fasilitas. 

Setelah mendapatkan lokasi via Google Maps, saya melihat lokasi tidak jauh dari kantor. Namun mengamati lokasinya yang agak terpencil, saya memilih pakai motor saja. Mengingat banyak lokasi Villa di Bali yang terpencil dan akses jalan kurang besar. 

Benar dugaan saya jalan menuju ke Villa dipenuhi pemandangan sawah. Bahkan akses jalan saat memasuki villa kecil dan berbatu. Rekan saya yang awalnya menyewa mobil untuk mobilitas akhirnya 1 hari kemudian beralih ke motor. 

Uniknya lokasi terpencil seperti ini justru diminati pemilik modal membangun penginapan seperti Villa, Homestay ataupun Resort. Lokasi seperti dekat pantai, sawah, air terjun, gunung ataupun suasana hutan justru dianggap lokasi pas untuk membangun akomodasi penginapan di Bali. 

Meski terpencil namun saya melihat penginapan seperti Villa dan Resort yang dibangun tergolong bagus dengan fasilitas lengkap.

Penginapan Mewah Dengan Hamparan Alam Indah | Sumber Situs Aneka Wisata
Penginapan Mewah Dengan Hamparan Alam Indah | Sumber Situs Aneka Wisata

Saya sempat bertanya kepada pengelola Villa alasan mengapa memilih membangun Villa di daerah terpencil. Ternyata ada beberapa pertimbangan yang menurut saya masuk akal. 

1. Harga Tanah Di Pedalaman Masih Murah

Harga tanah di Bali kini kian mahal. Apalagi jika tanah tersebut dekat akses jalan utama atau masuk kawasan wisata seperti Kuta, Ubud, Canggu, Jimbaran, Nusa Dua dan sebagainya. 

Mengutip dari salah situs berita, harga tanah di daerah seminyak bisa mencapai 20 juta per meter persegi. Bahkan diinformasikan harga tanah di Bali bisa naik 400 persen per tahun (Sumber Klik Disini). Bayangkan harga tanah 5 atau 10 tahun ke depan. 

Inilah alasan pemilik modal mencari daerah diluar kawasan favorit untuk membangun Villa atau Resort. Harganya bisa masih terjangkau. Misalkan di daerah saya di Tabanan harga tanah masih bisa diangka 2-5 juta per meter persegi. Daerah terpencil yang belum memiliki akses bagus bisa dapat lebih murah. 

Pertimbangan harga ini ikut mempengaruhi banyaknya Villa dibangun di kawasan terpencil. Tentu saja agar biaya pembangunan, perijinan, dan operasional tidak besar. 

2. Ekosistem Alam Masih Terjaga

Daerah seperti di Ubud, Kintamani, Bangli atau Singaraja masih terjaga dengan baik. Kita masih bisa melihat sawah yang asri, pepohonan asri semi hutan dan perkebunan warga. 

Cukup berbeda jika kita ke kuta, nusa dua atau seminyak. Daerah ini sudah banyak digunakan untuk pendukung pariwisata sehingga ekosistem sudah berubah. 

Sebuah Villa Di Lokasi Yang Asri Di Bali | Sumber Situs Phinemo.com
Sebuah Villa Di Lokasi Yang Asri Di Bali | Sumber Situs Phinemo.com

Wisatawan asing justru menyukai tinggal di kawasan dimana alamnya masih terjaga. Semakin jauh dari pusat kota maka wisatawan bisa merasakan kesegaran alam, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kendaraan. 

Sama seperti Villa yang dipesan oleh kantor yang berada jauh terpencil. Saya melihat hamparan sawah hijau di sekitar villa. Malam hari bisa mendengar suara tokek dan jangkrik. Udara pagi hari pun masih segar. 

Wajar jika ternyata tinggal di Villa terpencil jadi pilihan bagi wisatawan yang sudah bosan dengan aktivitas ala kota besar atau ingin mencari ketenangan secara bathin. Alasan ini cukup relevan mengapa pemilik modal memilih membangun villa di daerah dengan ekosistem alam terjaga.

3. Biaya SDM Murah

Pegawai Yang Tengah Membersihkan Kamar | Sumber Kumparan
Pegawai Yang Tengah Membersihkan Kamar | Sumber Kumparan

Membangun bisnis juga perlu memperhitungkan pengeluaran khususnya gaji karyawan. Ini karena gaji menjadi pengeluaran yang pasti. Sepi atau ramai villa maka pemilik harus membayar kewajiban gaji karyawan. 

Bali memiliki UMK yang tidak terlalu besar jika dibandingkan kota besar di Pulau Jawa seperti Surabaya, Jakarta atau Bekasi. Rata-rata UMK di Bali masih dibawah 3 juta. 

Daftar UMK di Bali Tahun 2023 | Sumber Situs Gajimu.com
Daftar UMK di Bali Tahun 2023 | Sumber Situs Gajimu.com

Jika saya pemilik modal dan ingin membangun villa sepertinya menyukai membangun di Bangli atau Buleleng. Ini karena gaji SDM tidak sebesar di Kabupaten Badung atau Kota Denpasar. 

Saya pun sempat mengobrol dengan penjaga villa seberapa besar gaji yang diterima. Untuk penjaga villa mendapatkan gaji UMK sedangkan team kebersihan dihitung per jam dimana akan dipanggil jika ada tamu yang menginap. Secara biaya ini tidak terlalu memberatkan pemilik villa. 

Wajar saat saya ke Buleleng, ada banyak Villa yang dibangun. Selain ekosistem terjaga, biaya tenaga kerja pun tidak terlalu besar. Tapi dari sisi permintaan justru tinggi. Ini membuat keuntungan bisa maksimal. 

4. Budaya Menginap Wisatawan

Ternyata ada sebagian wisatawan yang lebih suka tinggal di pedalaman dibandingkan daerah ramai. Justru wisatawan ini berasal dari kondisi ekonomi menengah ke atas. 

Alasan bahwa mereka butuh ketenangan karena di tempat asalnya sudah stres dengan pekerjaan, rumah tangga atau masalah hidup lainnya. Berlibur digunakan untuk menyegarkan kembali pikiran dan jiwa. 

Di tempat terpencil yang mungkin minim sinyal dan jauh dari kota ternyata lebih disukai. Saya pun seandainya rutinitas stres karena tiap hari gawai berbunyi karena urusan kerja atau masalah lain. Cuti liburan di tempat tidak ada sinyal akan terasa tenang. Tidak perlu pusing akan ada yang menghubungi karena kita tinggal di daerah terpencil. 

Wisatawan asing khususnya dari negara maju yang minim sumber daya alam tertarik untuk menetap dan menikmati alam sepuasnya. Wisatawan tipe ini lah yang dicari pemilik villa. Mereka akan suka tinggal dan beraktivitas seharian di Villa dibandingkan mendengarkan musik atau mabuk-mabukan di beach club atau pub malam. 

Bagi pasangan pengantin, tinggal berdua di villa private menimbulkan rasa romantis. Kenangan berdua jauh lebih banyak tercipta karena merasa tinggal di Villa yang seakan milik mereka berdua. 

***

Bali sebagai daerah wisata membuat pembangunan akomodasi tempat tinggal seperti Villa menjamur. Uniknya kini banyak Villa yang terlihat mewah dibangun di daerah terpencil dan jauh dari keramaian. 

Permintaan pun ternyata tinggi. Terlihat ketika saya dan rekan kantor menginap di salah satu villa mewah yang jauh dari Denpasar. Villa tersebut sudah banyak pesanan hingga 1 bulan ke depan. 

Semakin terpencil semakin dicari, fenomena Villa yang ditemukan di Bali. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun