Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Tradisi Kado Pernikahan Unik Ala Teman Kantor

7 Februari 2023   13:23 Diperbarui: 7 Februari 2023   22:23 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kado pernikahan untuk teman (Sumber gamabr dari Freepik)

"Pak Indra mau ikut iuran? " Seorang teman kantor menanyakan sesuatu pada saya. 

Awalnya saya bingung dan mengira iuran ini terkait ajakan membeli cemilan sesuatu yang kerap dilakukan saat waktu senggang. 

Setelah mengkonfirmasi ternyata ini adalah ajakan untuk iuran membeli kado pernikahan untuk seorang staf yang akan melangsungkan pernikahan pada Sabtu. 

Saya langsung mengiyakan mengingat beberapa hari sudah dipusingkan akan memberikan apa sebagai kado pernikahan. Bolak balik situs E-Commerce namun galau apakah barang yang saya rencana beli cocok atau tidak. 

Sempat menanyakan siapa saja yang ikut iuran ternyata mayoritas staf di divisi saya. Ternyata oh ternyata ada tradisi unik dimana jika ada seorang staf menikah atau melahirkan maka akan ada iuran untuk membelikan hadiah atau kado. 

Sebenarnya kebiasaan ini sudah berlangsung lama tapi mengingat saat itu saya baru pindah ke kantor ini maka baru dilibatkan. 

Hebatnya setelah dana terkumpul, ternyata cukup untuk dibelikan kulkas 1 pintu dan 1 kompos gas. 

Wow banget padahal jumlah dana tidak ada patokan alias seikhlasnya namun sepertinya ada kepala bagian yang ikut iuran dengan dana lebih besar. 

Iseng saya bertanya, kenapa memilih membelikan kado pernikahan dalam bentuk barang dibandingkan uang yang lebih praktis. Cukup masukan uang dalam amplop dan kemudian diberikan pada kotak yang tersedia atau ke pengantin secara langsung. 

Ternyata ada 3 alasan memberikan kado berupa barang jadi pilihan oleh rekan-rekan di kantor. Alasan tersebut seperti:

#1. Hadiah Barang Dianggap Lebih Tepat Sasaran

Selidik punya selidik ternyata alasan pemilihan barang yang dibelikan dari dana iuran yang terkumpul bukan tanpa alasan. Ternyata seorang koordinator sebelumnya telah berkomunikasi dengan rekan kerja yang menikah. 

Mengingat ini sebuah tradisi maka pemberian hadiah berupa barang bukanlah sebuah kejutan baru. Biasanya yang akan menikah atau melahirkan akan menginformasikan apa saja kebutuhan yang ingin dimiliki. 

Contohnya pada kasus awal, rekan kerja saya ini berencana langsung tinggal mengontrak sendiri setelah menikah nanti. Tentu saja kebutuhan rumah tangga akan banyak dibutuhkan. Koordinator akan mencatat apa saja barang yang ingin di dapat namun tetap disesuaikan dengan dana yang terkumpul. 

Ilustrasi Hadiah Barang Elektronik | Sumber BP Guide
Ilustrasi Hadiah Barang Elektronik | Sumber BP Guide

Alhasil melalui iuran tersebut bisa memenuhi 2 barang yang diinginkan si mempelai yaitu kulkas dan kompor gas. Artinya barang ini lebih berpotensi digunakan langsung oleh si mempelai saat tinggal di rumah kontrakan. 

Bandingkan dengan memberi uang. Senior di kantor kerap cerita pengalaman dirinya saat menikah dulu. Uang pemberian tamu ternyata tidak sepenuhnya dapat mereka gunakan. 

Kadang uang justru digunakan oleh mertua atau orang tua untuk membayar biaya resepsi pernikahan. Tentu saja kadang tidak ada transparansi berapa hadiah uang yang di dapat dari tamu. 

Wajarlah ada pengantin yang berusaha ikhlas karena uang dari tamu dikelola oleh orang lain. Padahal bisa jadi dalam hati mereka tetap ada harapan uang dari tamu undangan bisa juga mereka simpan untuk keluarga kecil yang baru dibangun. 

#2. Antisipasi Adanya Catat Kado Personal

Ada kebiasaan di sebagian kalangan dimana ketika mengadakan resepsi pernikahan mencatat semua pemberian tamu. Ini pernah saya rasakan sendiri ketika menghadiri undangan pernikahan rekan bisnis kantor.

Catatan Kado Uang Acara Pernikahan | Sumber Tribunnews
Catatan Kado Uang Acara Pernikahan | Sumber Tribunnews

Ternyata hadiah uang atau barang akan diberikan nomor sesuai penomoran di buku tamu. Bahkan ada yang esktrim dimana kado amplop yang sudah disiapkan tamu justru dibuka dan dicatat oleh si penyambut tamu. 

Bayangkan ada catatan Si A kasih kado Rp 50.000 atau Si B kado Rp 20.000.

Jujur saya kaget ternyata ada yang melakukan hal ini mengingat kado kadang bersifat privasi. Kondisi ini bisa mempengaruhi psikis tamu yang merasa memberikan nominal kecil. Bahkan ada anggapan catatan ini akan jadi data terkait siapa yang datang dan memberikan kado apa. Kelak jika si tamu mengadakan acara sama maka ia akan memberikan sejumlah yang sama. Mirip istilah gigi diganti gigi. 

Membelikan barang akan menghindari hal ini. Bagi yang keterbatasan ekonomi tidak akan merasa minder karena iuran tidak dipatok nominal. Nantinya barang akan diberikan atas nama perusahaan atau divisi. Ini akan lebih aman. 

#3. Kado Barang Lebih Dikenang

Wuah itu kulkas dulu hadiah dari teman-teman kerja

Barang yang diberikan khususnya oleh orang spesial atau yang dekat akan lebih dikenang manis. Apalagi jika usia barang sudah lama dan masih digunakan. 

Tidak usah jauh-jauh, kita pasti juga pernah mendapatkan barang berharga dari orang tua, sahabat atau pasangan. Kita akan ingat momen saat diberikan dan dari siapa. 

Ini berbeda jika memberi kado dalam bentuk uang. Karena uang digunakan sebagai sarana transaksi maka tidak butuh waktu lama akan dipakai atau jika bijak akan ditabung. Namun uang fisik yang diberikan tamu akan tidak memiliki nilai khusus karena sudah umum diterima. 

Teman kantor ingin menciptakan momen ini yaitu memberikan sesuatu yang bermanfaat namun juga memberikan kenangan indah. Ketika menggunakan barang tersebut, ia akan teringat bahwa barang ini adalah pemberian dari orang-orang kantor yang secara sukarela iuran untuk mewujudkan harapan barang yang ingin dibeli. 

***

Di kantor saya memiliki tradisi unik yang lebih memilih memberikan barang idaman dibandingkan uang kepada mempelai. Bukan tanpa alasan karena ternyata 3 hal di atas jadi pertimbangan utama. 

Saya pun kini lebih suka memberikan barang dibandingkan uang. Selain lebih berkesan juga memberikan bukti bahwa saya akan mempersiapkan hadiah spesial untuk si mempelai. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun