Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masih Relevankah Pembeli Adalah Raja di Era Saat Ini?

1 Februari 2023   10:10 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:31 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Resto Yang Melayani Pembeli | Sumber Detik.com

Meme Terkait Penjual Dan Pembeli | Sumber Quora
Meme Terkait Penjual Dan Pembeli | Sumber Quora

Si konsumen mungkin lupa bahwa di atas langit masih ada langit. Dirinya mungkin merasa membeli gadget keluaran terbaru membuat status sosialnya lebih tinggi padahal diluar sana ada yang tiap bulan gonta ganti gadget keluaran terbaru. 

Sangat disayangkan ada tindakan kurang enak oleh si pembeli kepada staf toko. Saya teringat pengalaman dulu menjadi sales counter. Ada saja menemukan karakter pembeli seperti ini. Menganggap sales beruntung mendapatkan pembeli seperti dirinya sehingga sales perlu memberikan pelayanan terbaik untuknya. 

Padahal ada sales yang juga memiliki gadget seperti dirinya atau bahkan jika si konsumen mau merenung sedikit. Dirinya baru beli 1 gadget terbaru sudah sombong maka pemilik toko yang memiliki ratusan gadget otomatis jauh lebih kaya dibandingkan si pembeli. Kehilangan 1 customer seperti ini bukanlah suatu masalah besar. 

***

Pembeli adalah raja, sebuah upaya menempatkan pembeli sebagai sosok penting. Mengingat ketika konsumen nyaman dan senang mendapatkan pelayanan terbaik maka dirinya mungkin akan jadi pelanggan setia atau mempromosikan kepada orang sekitar. 

Sayang istilah ini kerap disalahgunakan oleh beberapa pembeli/pelanggan. Mereka merasa super power, sombong dan bersikap semena-mena terhadap pelayan atau yang melayani dirinya. Saya sangat menyayangkan beberapa kasus yang menunjukan fenomena sosial ini. 

Berkaca pada sebuah tulisan inspiratif di salah satu tempat makan dimana harus mengutamakan sikap saling menghargai seakan menempatkan pembeli dan penjual dalam posisi sama. Pada kondisi ini akan terjalin hubungan saling menguntungkan ibarat mutualisme dibandingkan komensalisme yang menguntungkan salah satu pihak. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun