Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Amankah Membuka Usaha bersama Teman?

18 Januari 2023   09:01 Diperbarui: 22 Januari 2023   12:55 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesepakatan Dalam Menjalankan Bisnis Bersama | Sumber IDN Times

Sudah kerap terjadi ketika partner sudah tidak sejalan dan akhirnya memilih berpisah tiba-tiba mantan partner membuka usaha sejenis bahkan dengan lokasi berdekatan. Ini sebagai tandingan terhadap usaha yang kita bahkan mantan partner menerapkan strategi, resep, menu hingga supplier sama. Potensi ini terjadi karena semua hal sudah diketahui selama dirinya masih jadi partner usaha. 

#Lakukan Pemisahan Aset

Sebagai usaha rintisan, kita sebagai pemilik sekaligus pengelola kerap menggunakan aset pribadi untuk operasional usaha. Niat awal baik agar menekan cost pembelian sehingga dana bisa dialihkan ke sektor lain. 

Nyatanya ini juga jadi masalah ketika terjadi konflik internal atau masalah bisnis. Aset pribadi yang tercampur dengan aset usaha akan menciptakan saling pengakuan. 

Alhasil hanya karena tidak terjadi pemisahan aset justru menciptakan konflik internal yang berpotensi menggangu kelancaran bisnis atau usaha. 

Lebih baik dibuat data aset inventaris dan sumber aset berasal. Jika dibeli dengan dana kas maka bisa dijadikan aset usaha. Jika merupakan aset pinjaman maka sebaiknya ketika usaha sudah berjalan, aset tersebut dikembalikan. 

Contoh kita pinjamkan kulkas pribadi untuk operasional usaha. Ketika telah digunakan ternyata kulkas rusak. Padahal saat dipinjamkan masih kondisi baik. Hal ini akhirnya bisa jadi masalah internal karena status barang adalah aset pribadi. 

***

Menjadi entrepreneur memang jadi mimpi sebagian masyarakat. Memiliki usaha sendiri dimana kita sudah mampu menggaji karyawan, menjalankan konsep bisnis hingga bisa jadi sumber penghasilan utama membuat kita terpacu membuat usaha sendiri. 

Namun adakalanya kita terkendala dari sisi dana, jaringan, pengalaman ataupun sdm sehingga kerap melibatkan teman sebagai partner usaha. Mengingat usaha bersama kerap terjadi konflik kepentingan dikemudian hari.

Sebelum itu terjadi tidak ada salahnya apa yang saya infokan dapat jadi pertimbangan. Setidaknya usaha bisa tetap terjaga dan hubungan dengan partner usaha juga aman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun