Sudah kerap terjadi ketika partner sudah tidak sejalan dan akhirnya memilih berpisah tiba-tiba mantan partner membuka usaha sejenis bahkan dengan lokasi berdekatan. Ini sebagai tandingan terhadap usaha yang kita bahkan mantan partner menerapkan strategi, resep, menu hingga supplier sama. Potensi ini terjadi karena semua hal sudah diketahui selama dirinya masih jadi partner usaha.Â
#Lakukan Pemisahan Aset
Sebagai usaha rintisan, kita sebagai pemilik sekaligus pengelola kerap menggunakan aset pribadi untuk operasional usaha. Niat awal baik agar menekan cost pembelian sehingga dana bisa dialihkan ke sektor lain.Â
Nyatanya ini juga jadi masalah ketika terjadi konflik internal atau masalah bisnis. Aset pribadi yang tercampur dengan aset usaha akan menciptakan saling pengakuan.Â
Alhasil hanya karena tidak terjadi pemisahan aset justru menciptakan konflik internal yang berpotensi menggangu kelancaran bisnis atau usaha.Â
Lebih baik dibuat data aset inventaris dan sumber aset berasal. Jika dibeli dengan dana kas maka bisa dijadikan aset usaha. Jika merupakan aset pinjaman maka sebaiknya ketika usaha sudah berjalan, aset tersebut dikembalikan.Â
Contoh kita pinjamkan kulkas pribadi untuk operasional usaha. Ketika telah digunakan ternyata kulkas rusak. Padahal saat dipinjamkan masih kondisi baik. Hal ini akhirnya bisa jadi masalah internal karena status barang adalah aset pribadi.Â
***
Menjadi entrepreneur memang jadi mimpi sebagian masyarakat. Memiliki usaha sendiri dimana kita sudah mampu menggaji karyawan, menjalankan konsep bisnis hingga bisa jadi sumber penghasilan utama membuat kita terpacu membuat usaha sendiri.Â
Namun adakalanya kita terkendala dari sisi dana, jaringan, pengalaman ataupun sdm sehingga kerap melibatkan teman sebagai partner usaha. Mengingat usaha bersama kerap terjadi konflik kepentingan dikemudian hari.
Sebelum itu terjadi tidak ada salahnya apa yang saya infokan dapat jadi pertimbangan. Setidaknya usaha bisa tetap terjaga dan hubungan dengan partner usaha juga aman