"Kita bagi dengan sistem diundi ya Sus. Jadi biar adil", Suster Siska memberi saran.Â
Aku pun setuju, mungkin cara ini menghindari pilih kasih dari kami selaku pengurus dalam membagi kado.Â
Suster Siska, suster yang paling muda disini membantu menyiapkan kertas dengan nomor sebagai tanda siapa yang bisa mendapatkan kado sesuai nomor.Â
Anak-anak tetaplah seorang anak kecil. Ada yang senang, ada yang cemberut karena kado yang diincar tidak dapat, ada yang biasa saja bahkan ada yang menangis karena gagal mendapatkan kado incaran termasuk Freddy yang merengek karena Kado merah itu bukan miliknya.Â
Satu persatu mereka membuka kado yang didapat. Ada yang mendapatkan buku, tas, kotak pensil, makanan, sepatu, seragam dan hadiah permainan untuk anak.Â
Dari sekian ekspresi, mata saya tertuju pada Sheila. Gadis kecil cantik berambut pendek. Ia terlihat menyeka matanya.Â
"Sheila tidak suka kado apa? ", saya coba menghampiri. Khawatir ia sedih karena gagal mendapatkan kado merah seperti Freddy
"Suka Suster Monika", Sheila menunjukan krayon mewarnai 1 set yang ia dapatkan
"Apa Sheila sedih sedih tidak dapat kado merah itu? "
Ia mengangguk. Saya bingung lalu apa yang membuatnya begitu sedih
"Apa ada kado yang Sheila inginkan? Mungkin nanti suster coba carikan kado yang Sheila ingin"