Kondisi seperti inilah yang dirasakan oleh dosen saya ketika mendapatkan pesan tanpa ada kalimat pembuka atau perkenalan diri.
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan sebelumnya berkomunikasi dengan dosen terutama via pesan singkat seperti :
- Salam/Sapaan (Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore)
- Perkenalan diri
- Menyampaikan tujuan
- Penutup dengan ucapan terima kasih
Contoh jika ingin mengkonfirmasi jam kuliah kepada dosen. Kita bisa memberikan pesan seperti berikut:
Selamat pagi Pak Hasan. Perkenalkan saya Indra, mahasiswa bapak di kelas HI.1 ingin mengkonfirmasi apakah benar jam kuliah mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi dimajukan menjadi jam 10.00 WIB? terima kasih.
Saya merasa contoh kalimat pesan di atas masih tergolong sopan, karena mencakup poin-poin yang saya paparkan sebelumnya.Â
Tujuannya agar si penerima pesan tahu siapa yang diajak berkomunikasi, paham terkait pesan yang ingin disampaikan dan tetap menilai si penulis memperhatikan tata bahasa dan perilaku melalui pesan singkat.
Bandingkan jika pesan hanya menuliskan, "kuliah jam berapa?". Seandainya saya adalah dosen dan mendapatkan pesan seperti ini, saya lebih memilih tidak akan membalas karena si penulis pesan tidak memahami tata krama dalam komunikasi.
Biasakan Berpendapat dengan Landasan Kuat
Saya akui mahasiswa jaman sekarang kian kritis dan cerdas. Sayang kekritisan ini masih banyak tanpa landasan kuat baik berupa data, fakta, sumber informasi dan sebagainya. Alhasil pendapat lebih bersifat asumsi pribadi yang mudah terbantahkan.
Saya ingat saat dulu masih berstatus mahasiswa baru. Saya kagum melihat teman seangkatan selalu menyampaikan hal kritis baik pada teman kuliah maupun dosen.Â