Jujur tidak sedikit dosen yang berkeluh kesah bahwa ada masyarakat yang berasal dari kota besar justru lebih terkesan egois, merasa lebih besar dibandingkan yang lain.Â
Beberapa dosen cerita bahwa lebih nyaman berinteraksi dengan mahasiswa baru dari kota kecil atau desa atau dari luar daerah. Ini karena mahasiswa dari luar daerah cenderung kalem, tahu sopan santun dan lebih menghormati orang tua.
Ada kisah di mana dosen geleng-geleng kepala ketika mahasiswa mengobrol dengan dirinya dengan kata Gue, Lo, Bro dan sebagainya.
Istilah di atas mungkin tampak biasa bagi pergaulan masyarakat di ibukota dan sekitarnya namun akan terkesan berbeda jika berinteraksi dengan masyarakat di Jawa seperti Solo atau Yogya yang memiliki tata bahasa halus.
Sebaiknya hilangkan sejenak identitas diri yang lebih membuat kita merasa, saya ini dari ibu kota, saya ini anak gaul, saya ini dari keluarga dengan ekonomi atas dan sebagainya.
Tidak ada salahnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi dengan dosen dibandingkan menggunakan bahasa daerah atau bahasa gaul yang belum tentu si dosen paham.
Pahami Etika Sapa, Salam, Perkenalan Diri dan Penutup
"Ibu di mana?"
"Kuliah dimulai jam berapa?"
Sebuah interaksi yang kadang bisa membuat lawan bicara menjadi kesal apalagi jika lawan bicara memiliki rentang usia yang jauh.Â