Sejujurnya ada beberapa tantangan yang kini tengah dihadapi oleh grup band untuk memiliki karier bersinar dan eksis di panggung musik tanah air. Tantangan yang hadir justru menjadi penghambat dan justru mematikan grup band. Apa saja hal itu?Â
1. Penyamaan Misi Personil
Dulu band yang bermunculan berusia muda di mana umumnya personil antara usia 17-30 tahun. Daya pesona ini membuat mereka mudah diterima di kalangan generasi muda bahkan lirik yang dihasilkan dianggap mewakili kondisi pendengarnya yang juga para kawula muda.
Saat tahun 2000-an, personil band hadir dengan misi yang sama yaitu menjadi band tenar, menghasilkan uang banyak, dan bermimpi memiliki fans besar. Mereka bahkan rela wara-wiri dari berbagai stasiun TV dan panggung musik.Â
Seiring waktu, misi yang semula sama kini mulai memudar. Ada yang kemudian menikah dan memiliki misi untuk memprioritaskan keluarga, ada yang ingin hijrah, ada yang ingin bersolo karir, atau merasa jenuh.Â
Sejauh ini memang banyak yang menerapkan penggantian personil jika dirasa ada anggota yang telah memiliki beda misi. Namun tentu ada sosok yang telah menjadi citra dari band atau justru sosok kunci yang akhirnya memilih mundur dari band.Â
Ini akan memberikan dampak besar dimana fans mulai merasa kehilangan, membandingn personil baru dengan lama atau bahkan beralih.Â
Contoh Andika Mahesa dari Kangen Band, Bambang Reguna Bukit (Bams) dari Samsons, Anji dari Drive hanyalah segelintir sosok vokalis yang sudah melekat di band masing-masing namun memilih mundur.Â
Alhasil pamor band mereka ikut meredup atau bahkan bubar karena kehilangan sosok kunci yang menjadi pemikat bagi penggemar.Â
2. Pembajakan Karya
Sumber penghasilan grup band tidak hanya bersumber dari hasil panggung namun juga dari penjualan karya melalui kaset/CD/ringback tone.Â