Ia didoktrin bahwa tidak sepantasnya seorang wanita berinteraksi dengan pria yang bukan muhrimnya. Pemikiran ini bahkan membuat dirinya menutup diri dalam interaksi sosial.
Jika suka bergabung ketika diajak reuni dengan teman seangkatan namun kemudian memilih untuk menghindar. Cara berpakaian pun mulai berubah menjadi lebih tertutup dan sebagainya.Â
Beruntunglah teman saya ini akhirnya sadar setelah sharing dengan orang yang lebih bijak dan dewasa. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial sehingga akan salah jika harus menutup kehidupan sosial serta ia paham bahwa tidak salah berteman dengan lawan jenis selagi dirinya bisa menempatkan diri dengan baik.Â
Disini saya belajar bahwa brainwash untuk mengubah pandangan dan ideologi seseorang mulai menyebar kuat di masyarakat kita. Mereka yang lemah secara wawasan, agama dan penyaringan informasi akan mudah terjebak dalam cara berpikir yang salah dari sisi agama maupun hukum.Â
2. Rasa Kekecewaan Mendalam Pada Pemerintah
Munculnya gerakan seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM), Republik Maluku Selatan (RMS) yang berusaha ingin terlepas dari NKRI salah satunya disebabkan adanya rasa kekecewaan pada pemerintah.Â
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penyebaran penduduk dan pembanguan yang belum merata membuat sebagian kelompok merasa kecewa terhadap pemerintah.Â
Saya merasa ini adalah tantangan bagi pemerintah untuk segera memeratakan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada diluar Pulau Jawa.Â
Kita bisa berkaca pada Amerika Serikat dimana negara tersebut terdiri dari 50 negara bagian bahkan ada negara bagian yang terpisah jauh dari daratan Amerika Serikat. Namun masyarakat AS masih tetap kuat ingin menjadi kesatuan dari Amerika.Â
Ini karena pembangunan ekonomi yang merata dan kuatnya nilai nasionalisme mereka terhadap negara. Bahkan mereka yang tinggal di Alaska atau Hawaii selalu bangga menekankan dirinya bagian dari Amerika Serikat.Â