Beberapa aksi pengeboman gereja di tanah air. Kejadian ini telah menimbulkan kecemasan, ketakutan dan bahkan korban jiwa bagi umat gereja yang menjadi sasaran aksi terorisme.Â
Konflik SARA serta mulai munculnya aksi separatisme di beberapa menandakan bahwa tidak semua masyarakat Indonesia memaknai dan menjiwai arti persatuan Indonesia.Â
Dulu saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saya mendapatkan pelajaran PPKN atau Pendidikan Kewarganegaraan. Guru mengajarkan pada kami bahwa kita patut menjaga keamanan, keberagaman serta menjunjung nilai persatuan Indonesia.Â
Saya yakin para oknum yang kini Kontra terhadap Persatuan Indonesia juga mendapatkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan semasa sekolah.Â
Bahkan bisa jadi saat ujian sekolah, oknum ini berusaha menjawab pertanyaan dengan baik sesuai arahan guru. Namun sayangnya setelah beranjak dewasa mengapa nilai persatuan justru luntur?Â
Saya merasa ada beberapa penyebab seperti :
Tindakan Brainwash Oleh Oknum Tertentu
Dalam kehidupan sosial tentu kita akan menjumpai dan berinteraksi dengan banyak orang. Bahkan ada yang saling bertukar wawasan diri.
Nyatanya tidak sedikit seorang personal tiba-tiba berubah dari sikap maupun ideologi setelah bertemu dengan sosok yang salah.Â
Teman semasa kuliah saya pernah menyampaikan pernah terjebak dalam komunitas yang salah.Â
Awalnya dirinya diajak oleh kenalan untuk bergabung dalam kegiatan keagamaan. Niat awal teman saya ingin memperdalam agama justru seiring waktu telah mengubah pandangannya.Â