Tidak hanya itu kondisi ini tentu menjadi aib bagi orangtua. Pandangan di masyarakat anak yang menikah dini karena kehamilan dianggap ketidakbecusan orangtua dalam mendidik anak.Â
Apalagi jika si anak ternyata menjadi pelaku pelecehan seksual karena rasa ingin tahu dari video konten dewasa yang ditonton.Â
Perubahan Pola Tata Sikap Anak
Pernahkah sobat mendengar anak kecil mengucapkan kata alat kelamin atau (maaf) ngentot atau sange ketika berbicara pada lawan bicara.Â
Dulu ketika saya masih kecil, kata-kata ini masih asing dan kurang paham pemaknaannya. Kini anak kecil dengan santai mengucapkan kata-kata tersebut tanpa ada rasa bersalah.Â
Tidak hanya itu hal mengkhawatirkan adalah si anak beraksi atau memberikan gestur gerak seperti konten pornografi.Â
Ini pernah saya saksikan langsung ketika melakukan pengabdian masyarakat bersama tim kuliah di daerah lokalisasi. Anak-anak memiliki pikiran yang jauh dewasa, suka mengucapkan kata kotor dan cabul bahkan mereka tidak segan menyentuh organ pribadi lawan jenis.Â
Saya dan tim syok, ketika dikonfirmasi ini karena mereka sering melihat perilaku orang dewasa saat berada di daerah sana serta juga pengaruh tontonan orang dewasa.Â
Keprihatinan saya dimana kita sebagai masyarakat timur menjaga tata perilaku dan santun namun justru luntur karena merebaknya adegan dewasa dan mudahnya akses situs pornografi.Â
***
Situs pornografi memang bertentangan dengan nilai agama dan budaya masyarakat kita. Namun tidak dipungkiri kini akibat perkembangan zaman dan kemudahan akses membuat anak mudah menemukan situs konten dewasa.Â