Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kenali 3 Dampak Anak Menonton Konten Dewasa

11 April 2022   20:04 Diperbarui: 12 April 2022   10:32 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Menonton Situs Pornografi | Sumber Medcom.id

Tidak hanya itu kondisi ini tentu menjadi aib bagi orangtua. Pandangan di masyarakat anak yang menikah dini karena kehamilan dianggap ketidakbecusan orangtua dalam mendidik anak. 

Apalagi jika si anak ternyata menjadi pelaku pelecehan seksual karena rasa ingin tahu dari video konten dewasa yang ditonton. 

Perubahan Pola Tata Sikap Anak

Pernahkah sobat mendengar anak kecil mengucapkan kata alat kelamin atau (maaf) ngentot atau sange ketika berbicara pada lawan bicara. 

Dulu ketika saya masih kecil, kata-kata ini masih asing dan kurang paham pemaknaannya. Kini anak kecil dengan santai mengucapkan kata-kata tersebut tanpa ada rasa bersalah. 

Tidak hanya itu hal mengkhawatirkan adalah si anak beraksi atau memberikan gestur gerak seperti konten pornografi. 

Ini pernah saya saksikan langsung ketika melakukan pengabdian masyarakat bersama tim kuliah di daerah lokalisasi. Anak-anak memiliki pikiran yang jauh dewasa, suka mengucapkan kata kotor dan cabul bahkan mereka tidak segan menyentuh organ pribadi lawan jenis. 

Saya dan tim syok, ketika dikonfirmasi ini karena mereka sering melihat perilaku orang dewasa saat berada di daerah sana serta juga pengaruh tontonan orang dewasa. 

Keprihatinan saya dimana kita sebagai masyarakat timur menjaga tata perilaku dan santun namun justru luntur karena merebaknya adegan dewasa dan mudahnya akses situs pornografi. 

***

Situs pornografi memang bertentangan dengan nilai agama dan budaya masyarakat kita. Namun tidak dipungkiri kini akibat perkembangan zaman dan kemudahan akses membuat anak mudah menemukan situs konten dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun