Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Horor: Akhirnya Kamu Tahu

23 November 2021   21:34 Diperbarui: 24 November 2021   07:24 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Randi, ku balik duluan ya" Tiba-tiba Dika mematikan laptop dan memasukan buku dalam tas dengan tergesa-gesa. 

"Lah, kok balik. Gak asyik banget ah" Kataku kesal

"Sorry Ran, perutku tiba-tiba mules. Udah ya ku duluan. Udah gak kuat nih" Tanpa panjang lebar, Dika pergi meninggalkanku. Padahal cuaca masih hujan gerimis. 

Kekesalanku kian bertambah pada si Dika. Udah datang telat, eh sekarang dia pulang duluan. Sumpah malam itu perasaanku jadi badmood. 

Ketika masih menahan rasa kesal, tiba-tiba terdengar suara HP berbunyi. Sebuah pesan chat masuk ke HP. 

Sebuah pesan dari si Dika. Hatiku kian gondok mendapatkan pesan dari si Dika. 

Randy, sorry ku buru-buru balik. Kamu buruan balik deh. Aku tadi waktu cari pulpen yang jatuh di meja. Aku lihat ada yang aneh dengan cewek di seberangmu. Kamu gak aneh, dia dari tadi cuma duduk nunduk tanpa bicara. Dia gak nampak kaki Rand, aku rasa dia bukan manusia. Buruan pergi dari sana. 

Pesan chat Dika membuatku kaget. Aku ternyata terlalu sibuk dengan aktivitasku tanpa sadar bahwa ada yang aneh dengan wanita di depanku. Pantas sejak dia datang, aroma tidak biasa sudah tercium dan nampak berbeda. 

Otakku langsung paham. Jangan-jangan wanita itu sosok Kuntilanak yang selama ini sering dibicarakan oleh banyak mahasiswa di kampus. 

Sosok kuntilanak usil yang suka mengganggu mahasiswa. Masa iya wanita di depanku ini kuntilanak yang dibicarakan. 

Tanpa banyak kata, keringat dingin membasahi tubuh. Seketika ku matikan laptop, mencabut kabel laptop yang dari tadi terpasang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun