Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Horor: Akhirnya Kamu Tahu

23 November 2021   21:34 Diperbarui: 24 November 2021   07:24 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini terasa berbeda. Suasana di lorong depan fakultas sungguh sepi. Biasanya lorong ini begitu padat dipenuhi mahasiswa yang sibuk mengerjakan tugas atau sekedar santai bercengkerama dengan teman kuliah. 

Memang bukan hal baru ketika libur semester, mahasiswa perantau memilih pulang ke kampung halaman. Mengobati rindu dengan orang tua di rumah. 

Nasibku? Aku memilih menghabiskan waktu di kota perantauan ini. Pulang kampung bukanlah keharusan karena biaya ke kampung sangatlah besar. Lagipula akan bingung harus melakukan apa selama libur semester ini di rumah. Ujung-ujungnya hanya bangun, makan dan tidur. 

Di lorong fakultas ini, ku sibukkan diri untuk memanfaatkan fasilitas Wi-fi fakultas yang gratis dan cepat. Semakin cepat karena hanya akulah yang menggunakan malam ini. 

Hujan deras menemani kesendirian. Berjejer bangku dan meja di sepanjang lorong namun bangku di sudut tembok menjadi pilihan. 

Layaknya mahasiswa yang bingung harus ngapain, aku lebih banyak membaca manga di salah satu situs Manga Jepang, kuping terpasang earphone untuk mendengar musik dari Youtube dan sesekali kursor Mouse, ku arahkan mendownload film terbaru. Untuk stok film saat di kos-lah, pikirku saat itu. 

Seorang wanita tiba-tiba berjalan di sampingku. Menggunakan pakaian terusan putih, terlihat basah dan sedikit kotor. Ia melangkah menuju bangku di seberangku. 

Rambutnya bergelombang, tangannya terlihat sibuk mengibaskan bajunya yang basah terkena hujan. Tidak butuh waktu lama, ia duduk membelakangiku. Terlihat cantik meski hanya bisa menatapinya dari belakang. 

Entahlah, pikiran seketika buyar ketika si wanita itu hadir. Parfumnya tercium jelas meski jarakku dengannya mungkin sekitar 3 meter. 

"Fokus... Ayo fokus", aku berusaha mengalihkan pandanganku. Ku kencangkan volume suara musik  dan kembali pandanganku membaca manga di laptop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun