Ida Ayu Kadek Saraswati (Saras) yang berasal dari kaum Brahmana di Bali ternyata dibekali kemampuan untuk mendeteksi racun gaib yang dinamakan cetik. Itulah mengapa Saras merasa ada yang aneh pada minuman yang dibawa Pak Nyoman.Â
Penilaian negatif yang semula terlintas karena tingkah Saras saat itu sirna seketika. Bagaimana nasib kami bertiga seandainya tidak ada Saras saat itu.Â
Apakah kami bisa selamat dari racun gaib itu yang katanya bisa menyengsarakan atau bahkan membuat korban meninggal perlahan.Â
Brakkkkk....Â
Sepotong dahan tiba-tiba roboh di depan kami. Aku yang terkejut berusaha menginjak rem dan mengendalikan mobil.Â
Untunglah masih bisa mengerem tepat waktu.Â
Randi dan Ayu yang duduk di belakang pun merasakan kekagetan yang sama dan hingga terdorong ke depan karena rem ku yang tiba-tiba.Â
Nuansa mistis mulai terasa kembali. Dahan pohon yang tumbang di depan mata, mobil tiba-tiba mati dan posisi kami di tempat yang sunyi.Â
"Do megedi (Jangan Pergi)" Terdengar suara dari antara pepohonan. Suara ini kami dengar semua.Â
Suara seperti kakek-kakek namun melengking seakan membentak kami. Ayu menangis ketakutan, Aku dan Saras saling berpandangan.Â
Seketika kami keluar dari mobil memastikan lagi apa yang terjadi. Randi, Ayu dan Saras memindahkan batang pohon yang roboh ke pinggir jalan. Aku mengecek mesin mobil. Mencari tahu apa yang membuat mobil mati seketika.Â