Tanpa kita sadari ada kisah lain yang tidak seberuntung itu. Ada banyak kisah mengharu biru dari perjuangan hidup seseorang sehingga bersedia menjadi ART.Â
Ada kakak yang rela bekerja sebagai ART agar adik-adiknya bisa sekolah, ada ibu yang menjadi ART karena ditinggalkan suami, anak jadi ART karena yatim piatu dan sebagainya.Â
Saya merasa perjuangan hidup mereka bisa lebih menginspirasi dibandingkan kisah si majikan. Belum tentu jika posisi ditukar, majikan mampu melakukan perjuangan sehebat ART-nya.Â
***
Banyaknya kisah penyiksaan terhadap ART memang sangat disayangkan. Ini artinya masih banyak majikan yang tidak memanusiakan manusia. Mengganggap dirinya lebih superior dibandingkan orang lain.Â
Nyatanya ART tetaplah profesi yang tetap harus diapreasiasi. Bahkan keterampilan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Disisi lain mereka pun berjuang untuk keluarga dan orang dicintai.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H