Ini adalah cara manajemen keuangan yang saya gunakan hingga sekarang. Ketika mendapatkan gaji bulanan. Saya langsung memecah penghasilan menjadi 3 yaitu tabungan untuk kebutuhan sehari-hari, traveling dan masa depan.
Biasanya sistem pembagian ini seperti 60% untuk kebutuhan sehari-hari, 20% untuk traveling dan 20% untuk masa depan. Sistem proporsional ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan hidup kita.Â
Ketika saya sudah terbiasa dengan hal ini maka saya lebih bijak dalam perencanaan hidup. Saya berusaha tidak akan mengotak-atik tabungan traveling dan masa depan hanya untuk kebutuhan sehari-hari. Artinya ketika uang kebutuhan sehari-hari mulai menipis maka konsekuensinya saya harus ngirit dengan mengandalkan uang tersisa.Â
***
Saya merasa sedih jika menemukan kasus seseorang terjebak dalam utang karena lebih besar pasak daripada tiang yang disebabkan oleh kesalahan manajemen keuangan. Bisa jadi dengan manajemen keuangan yang tepat, dirinya masih bisa menabung atau setidaknya tidak perlu berutang karena kehabisan uang.Â
5 hal di atas bisa dijadikan masukan bagi sobat Kompasiana yang kini berada disituasi yang lebih besar pasak daripada tiang. Ketika menyadari bahwa pengeluaran terlalu besar. Sebaiknya kita bisa menahan ego untuk tidak konsumtif secara berlebihan.
Jangan sampai istilah gali lobang tutup lobang menjadi kebiasaan yang susah dilepaskan.Â
Sebagai manusia biasa, kita tentu berharap bisa hidup dengan tenang dan memiliki tabungan masa depan.Â
Tips yang saya tuliskan harapannya bisa jadi jawaban atas kendala yang dialami sobat Kompasiana.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--