Di luar kasus tersebut, ada juga kisah inspiratif yang dilakukan oleh teman saya lainnya untuk memperbaiki masalah finansialnya. Teman saya membulatkan tekat untuk menekan pengeluaran dan menghentikan karakter konsumtifnya.Â
Dirinya rela menghapus semua aplikasi belanja yang memiliki limit kredit dan merusak kartu kredit agar tidak bisa digunakan. Alhasil kini kondisi finansialnya membaik dan bisa menabung untuk masa depan.Â
3. Catat Detail Segala Pengeluaran
Adakalanya kita tidak menyadari bahwa kita tipe orang yang hobi berbelanja khususnya hal-hal yang tidak dibutuhkan. Ini juga pernah terjadi pada saya. Ketika ada promo atau flashsale di aplikasi belanja online. Langsung membeli barang-barang yang dianggap murah.Â
Mengenaskan ketika barang sudah terbelanjakan ternyata tidak atau belum digunakan sama sekali hingga sekarang. Artinya saya telah menghaburkan uang demi hal tidak penting.Â
Cara bijak yang bisa dilakukan adalah mencatat segala pengeluaran secara detail baik hatian, mingguan atau bulanan. Melalui catatan ini kita akan mengetahui apakah kita menggunakan uang secara bijak atau tidak.Â
Kita juga bisa jadikan catatan tersebut sebagai bahan analisa serta refleksi diri agar tidak melakukan kesalahan sama dengan membeli barang yang tidak perlu. Uang bisa dialihkan untuk menjadi simpanan jangka panjang.Â
4. Percayakan Keuangan Pada Orang Dipercaya
Cara ini memang butuh rasa kepercayaan yang tinggi pada orang lain namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Misalkan suami mempercayakan keuangan pada istri, anak mempercayakan uangnya pada orang tua atau saudaranya yang dipercaya.Â
Tujuannya agar kita bisa mendapatkan masukan apabila ingin mengeluarkan uang untuk kebutuhan tidak penting. Bila kita bisa menemukan orang tepat untuk mengelola keuangan kita maka kita bisa memperkecil pasak (pengeluaran).Â
5. Memisahkan Tabungan Menjadi Beberapa Bagian