Mempertimbangkan gaji, potensi karir dan fasilitas. Akhirnya saya memilih opsi tawaran di perusahaan swasta. Pilihan yang saya ambil tidak saya sesali karena ternyata jalan karir saya memang lebih tepat di perusahaan swasta. Karir saya cepat naik dan dari sisi gaji dan tunjangan juga tidak mengecewakan.Â
***
Itulah sepenggal kisah kegagalan yang pernah terjadi di kehidupan saya. Mungkin bagi sobat Kompasiana yang kini terpuruk karena gagal meraih mimpi. Percayalah Tuhan mempersiapkan jalan hidup lain yang justru lebih indah dari mimpi kita.Â
Sama seperti kegagalan pertama saat daftar sekolah kedinasan. Tuhan menakdirkan saya kuliah di kampus Negeri yang justru saya menikmati kuliah disana dan bisa berprestasi. Gagal diterima di BUMN, nyatanya saya kini bisa berkarir di perusahaan prestis.Â
Ketika gagal, jangan pernah takut untuk membuat rencana baru. Jika dalam hidup saya 1 kegagalan maka harus menyusun 2 rencana baru. Mungkin Sobat Kompasiana ketika gagal justru bisa menyusun 2-5 atau bahkan lebih rencana baru.Â
Intinya jangan pernah berputus asa. Gagal adalah normal namun masih banyak orang yang bisa bangkit dan sukses dengan rencana lainnya. Kita harus menjadi salah satu dari orang sukses tersebut. Apabila sobat Kompasiana juga pernah mengalami kegagalan seperti saya. Yuk di-sharing-kan dalam kolom komentar mungkin bisa jadi masukan bagus bagi pembaca lainnya.Â
Semoga bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H