Inilah penting bagi para pelamar kerja untuk selalu memperkaya diri dengan keterampilan khusus seperti brevet, pelatihan ISO, K3, desain grafis dan sebagainya yang dibutuhkan di posisi yang dilamar. Ini akan lebih menjual dibandingkan hanya mengandalkan IPK atau lulus dari kampus ternama namun masih minim soft skill.
Perkaya Pengalaman Organisasi
Saya pernah melakukan proses interview beberapa kandidat. Setelah membaca CV yang ditulis oleh pelamar. Saya terbersit melakukan pertanyaan sederhana,Â
Adakah pengalaman organisasi selama kuliah dulu, jika ada sebagai apa dan tugasnya bagaimana?Â
Ada kandidat dari kampus ternama dengan IPK memukau bercerita bahwa dirinya tidak pernah ikut organisasi. Dirinya termasuk tipe "Kupu-Kupu" alias (Kuliah Pulang, Kuliah Pulang).Â
Baginya prioritas kuliah adalah belajar setekun mungkin untuk dapat IPK setinggi-tingginya. Tidak salah dengan pola pikir seperti ini karena dengan IPK tinggi pasti menjadi kebanggaan diri serta orang tua.Â
Tetapi dalam dunia kerja, IPK tinggi tidak menjamin orang tersebut mampu menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Orang IPK tinggi mungkin hebat dalam teoritis namun bisa lemah dalam praktek lapangan.Â
Saya pernah merekrut seorang staf wanita karena ada pertimbangan pengalaman selama kuliah yang saya anggap bakal membantunya di pekerjaan yang saya butuhkan.Â
Kandidat tersebut bercerita pernah menjabat sebagai sekretaris di BEM maupun Himpunan yang bertugas dalam hal surat-menyurat, pendataan hingga pengarsipan dokumen.Â
Ini terbukti saat tes komputer, nilai yang diperoleh termasuk yang terbaik. Saya merekrutnya karena cocok dijadikan admin yang mengurus entry data dan pengarsipan sehingga pasti akan cepat beradaptasi dan belajar.Â
Selagi kuliah, cobalah untuk juga aktif berorganisasi. Ini akan menjadi nilai lebih dalam seleksi kerja karena akan terlihat jelas mana mahasiswa yang hanya berorientasi nilai dan mana yang menggabungkan antara nilai dan pengalaman.Â