Di satu sisi si pemilik usaha umumnya paham bahwa ketika teman datang untuk mensupport usahanya. Ada niat untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan tentu memberikan harga spesial dan bonus tanpa kita minta. Kondisi ini tentu menciptakan rasa saling menghargai.Â
Saya pernah mengalami sendiri ketika teman kerja tengah panen mangga hasil kebunnya di status sosial media. Saya pun tertarik membeli sekaligus membantu usahanya biar makin laris.Â
Saya pesan sesuai kebutuhan. Namun saat diantarkan, pesanan saya ditambahkan 2 kilo. Katanya ini bonus buat saya. Wuah ini rezeki yang datang tanpa perlu diminta.
Berawal dari postingan tentang etiskah meminta harga teman membuat saya bisa berpikir lebih bijak. Setiap pelaku usaha pasti mengharapkan untung namun jangan sampai karena niat meminta harga teman justru membuat dirinya buntung.Â
Bantulah usaha teman dengan ikhlas seandainya diberikan harga spesial anggap saja sebagai rejeki. Setidaknya kita sudah menjadi teman baik dengan ikut mendukung kelancaran usaha teman dengan menjadi konsumen di usahanya.Â
Adakah pengalaman tersendiri dari sahabat Kompasiana yang pernah diminta harga teman atau bahkan tidak pernah minta harga teman? Mungkin bisa sharing di kolom komentar.Â
Semoga bermanfaat.Â
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H