Jika berkas lengkap, pihak bank akan meminta kita mendukung perkembangan selanjutnya. Pihak bank kita akan mengkonfirmasi ke pihak bank si oknum (Jika beda bank) untuk meneruskan laporan yang kita buat. Kurang lebih 2 minggu akan ada pemberitahuan terkait perkembangan laporan yang kita buat.Â
Ingatlah pihak Bank hanya membantu terkait pelaporan kita dan tidak menjanjikan akan adanya dana yang kembali. Apabila terbukti dana masih tersimpan nanti kita akan dimediasi dengan si oknum. Jika terbukti penipuan maka rekening si oknum diblockir dan akan dibantu proses pengembalian. Namun jika dana sudah ditarik maka pihak bank tidak bisa mengembalikan dana tersebut.Â
5. Menunggu Konfirmasi
Setelah berselang 2 minggu, saya mendapatkan telepon dari pihak bank bahwa laporan sudah ditindaklanjuti oleh pihak bank si oknum dan terbukti terindikasi penipuan. Namun ternyata si oknum sudah menarik semua tabungan sehingga tabungan si oknum sudah kosong.Â
Sebenarnya ada kesalahan saya dimana ketika saya sudah melengkapi berkas dan membuat laporan. Saya justru memberitahukan kepada si oknum dengan menggunakan nomor telepon lain. Bisa jadi karena itu si oknum segera mengambil dana tersebut. Jadikan ini pembelajaran agar kita mau bersabar dan jangan gegabah.Â
Meskipun dana tidak bisa kembali setidaknya saya sudah mencoba melakukan proses pelaporan. Mungkin jika perbuatan si oknum telah merugikan banyak pihak. Laporan saya bisa dijadikan pertimbangan untuk menindak si oknum ke jalur hukum.Â
Itulah pengalaman saya dalam memproses laporan penipuan yang terjadi. Semoga tidak ada korban lain seperti yang saya alami dan jika ternyata menjadi korban, semoga info yang saya berikan bermanfaat.Â
Bagi sobat Kompasiana yang paham hukum. Sebenarnya saya ingin mencantumkan nama asli si oknum dan identitas yang saya ketahui. Harapannya agar tidak ada lagi korban selain saya dan membuat si oknum sadar akan kesalahannya.Â
Mohon informasi apakah hal tersebut bisa dianggap pencemaran nama baik karena mencantumkan nama si pelaku mengingat kini ada UU ITE. Takutnya saya membeberkan nama si oknum justru saya diseret pelanggaran ITE. Mohon pencerahannya
Semoga bermanfaat
--HIM--