2. Behaviour terhadap Sesama Manusia (Interaksi Sosial)
Kita perlu melakukan penilaian bagaimana sikap pasangan terhadap orang disekitar nya. Hal mudah adalah lihat bagaimana dirinya bereaksi ketika marah, kecewa,senang ataupun sedih. Ini karena dalam menjalankan bahtera rumah tangga pasti akan merasakan semua rasa tersebut.Â
Ketika seseorang mudah terpancing emosi untuk urusan sepele bisa jadi hal tersebut akan terbawa dalam urusan rumah tangga. Jangan sampai muncul kejadian nasi belum matang, suami memarahi istri secara habis-habisan.
Lihat juga bagaimana dirinya ketika sedang marah. Jika dia marah dengan meluapkan kata-kata kasar, kotor dan melakukan tindakan fisik yang melukai dirinya dan orang lain maka pikirkan kembali untuk menjadikan dirinya pasanganmu. Ingatlah merubah karakter tidak semudah membalikkan telapak tangan karena karakter terbukti selama bertahun-tahun dan tertanam dalam alam bawah sadar. Bisa jadi ketika kalian tengah berkonflik, justru terjadi tindakan fisik karena kemarahan pasangan.
Saya teringat kisah cinta Manohara Odelia Pinot yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Seorang gadis keturunan Indonesia dipersunting oleh keluarga salah satu kerajaan di Malaysia.
Ibarat menonton film Cinderela dimana masyarakat biasa menikahi pangeran yang kaya dan terpandang. Nyatanya kisah cinta Manohara tidak seindash Cinderela dimana dirinya justru diinformasikan menerima Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) selama menjalin pernikahan.
Kita juga bisa menetukan pasangan ideal dari cara mereka memperlakukan pasangannya. Meskipun bukan berasal dari keluarga kaya, namun ketika seseorang berjuang untuk membahagiakan pasangan, menjadikan pasangan sebagai ratu di kehidupan justru lebih romantis dan menjamin kehabagian dibandingkan kaya namun cuek.
Dari kisah ini saya menilai bahwa Bibit, Bebet dan Bobot yang dianggap menjadi standar yang baik bisa saja masih keliru. Justru kita perlu menjadikan indikator perilaku (behaviour) pasangan saat berinteraksi dengan sesama.
Meskipun dirinya hanyalah orang biasa namun dia selalu berusaha berbuat baik kepada orang lain, tidak main kasar, serta memberikan pengaruh positif kepada orang sekitar akan lebih bernilai dari mereka yang kaya namun suka melakukan kekerasan kepada orang lain.
3. Behavior terhadap Orang Tua (Pengabdian/Rasa Bhakti)
Mencari jodoh sebaiknya jangan hanya sayang kepada pasangannya saja namun juga perlu bagaimana dirinya memperlakukan orang tua. Ini karena sebagai anak kita perlu berbakti dan merawat orang tua ketika sudah dewasa. Semakin lama tentu orang tua akan menjadi sosok yang lemah dan  butuh perawatan anak-anaknya. Jangan sampai rasa bhakti kita terhalangi oleh sikap pasangan.