Orang asing memiliki tipe to the point. Jika kamu salah, saya akan sampaikan kamu salah. Mereka tidak akan segan menegurmu karena suatu kesalahan meskipun kamu memiliki usia lebih tua daripadanya.Â
Ini karena kesalahan yang terjadi harus segera ditindak untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi serta sebagai bahan evaluasi bersama. Mereka tidak akan memikirkan perasaanmu karena bagi mereka segala hal yang menyimpang adalah bagian dari kesalahan.Â
Ini berbeda dengan yang terjadi di masyarakat kita. Contohnya kita memiliki teman yang bekerja di perusahaan kita. Teman ini ternyata mengambil uang perusahaan kita secara diam-diam. Ada dari kita berucap, "Ya Sudah tidak apa-apa. Tandanya belum rejekinya kita".Â
Nyatanya teman telah melakukan hal tidak baik namun kita berusaha memaafkan dan berusaha berpikir positif, mungkin dia teledor, mungkin dia butuh uang urgent, mungkin dia tidak sadar dan sebagaiknya.Â
Kata mungkin... dan mungkin akan selalu menjadi tameng agar kita berpikir positif. Selain orang Indonesia mempertimbangkan takutnya hubungan pertemanan menjadi rusak karena sebuah kesalahan sehingga memilih memaafkan dibandingkan menegur dan memberi sanksi pada orang tersebut.
Orang asing memiliki karakter disiplin yang kuat khususnya mereka yang berasal dari Asia Timur seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan. Saya memiliki pengalaman tersendiri bersama dengan orang Jepang.Â
Saat sekolah dulu, ada Sensei Jepang yang mengajar di Sekolah kami. Mereka sepasang suami istri berusia lebih dari 60 tahun namun masih tampak sehat bugar. Mereka berusaha datang lebih awal dibandingkan murid-murid.Â
Pernah suatu ketika, mereka datang mepet jam masuk kelas. Mungkin ada sesuatu di jalan karena hal ini baru pertama kali terjadi. Ketika mereka sampai di sekolah, mereka berlari dan terlihat terburu-buru menuju kelas padahal bel masuk kelas belum berbunyi. Ternyata mereka merasa malu datang tepat waktu dan berusaha menyapa dan meminta maaf kepada siswa di depan.Â
Wow... di sini saya paham bahwa kenapa orang Jepang khususnya sangat dikenal sopan dan tahu rasa malu bila melakukan kesalahan. Meskipun sebenarnya kasus saya ini mereka belum telat karena sampai tepat waktu. Namun bagi mereka, guru harus datang lebih dulu daripada siswanya.
Saya sangat kagum terhadap budaya disiplin orang Jepang. Inipun yang diceritakan oleh teman-teman saya yang bekerja di perusahaan Jepang atau tengah berada di Jepang untuk urusan kerja atau kuliah.Â
Kedisiplinan ini telah diajarkan kepada generasi muda sejak mereka kecil. Tidak heran mengapa banyak orang Jepang yang menempati posisi tinggi di perusahaan karena budaya disiplin ini yang menjadikan mereka unggul.