Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pejabat Asing Ibarat Jeruk Santang dan Jeruk Nipis dalam Kehidupan Kita

4 Februari 2021   10:48 Diperbarui: 4 Februari 2021   13:30 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang asing memiliki tipe to the point. Jika kamu salah, saya akan sampaikan kamu salah. Mereka tidak akan segan menegurmu karena suatu kesalahan meskipun kamu memiliki usia lebih tua daripadanya. 

Ini karena kesalahan yang terjadi harus segera ditindak untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi serta sebagai bahan evaluasi bersama. Mereka tidak akan memikirkan perasaanmu karena bagi mereka segala hal yang menyimpang adalah bagian dari kesalahan. 

Ini berbeda dengan yang terjadi di masyarakat kita. Contohnya kita memiliki teman yang bekerja di perusahaan kita. Teman ini ternyata mengambil uang perusahaan kita secara diam-diam. Ada dari kita berucap, "Ya Sudah tidak apa-apa. Tandanya belum rejekinya kita". 

Nyatanya teman telah melakukan hal tidak baik namun kita berusaha memaafkan dan berusaha berpikir positif, mungkin dia teledor, mungkin dia butuh uang urgent, mungkin dia tidak sadar dan sebagaiknya. 

Kata mungkin... dan mungkin akan selalu menjadi tameng agar kita berpikir positif. Selain orang Indonesia mempertimbangkan takutnya hubungan pertemanan menjadi rusak karena sebuah kesalahan sehingga memilih memaafkan dibandingkan menegur dan memberi sanksi pada orang tersebut.

Orang asing memiliki karakter disiplin yang kuat khususnya mereka yang berasal dari Asia Timur seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan. Saya memiliki pengalaman tersendiri bersama dengan orang Jepang. 

Saat sekolah dulu, ada Sensei Jepang yang mengajar di Sekolah kami. Mereka sepasang suami istri berusia lebih dari 60 tahun namun masih tampak sehat bugar. Mereka berusaha datang lebih awal dibandingkan murid-murid. 

Pernah suatu ketika, mereka datang mepet jam masuk kelas. Mungkin ada sesuatu di jalan karena hal ini baru pertama kali terjadi. Ketika mereka sampai di sekolah, mereka berlari dan terlihat terburu-buru menuju kelas padahal bel masuk kelas belum berbunyi. Ternyata mereka merasa malu datang tepat waktu dan berusaha menyapa dan meminta maaf kepada siswa di depan. 

Wow... di sini saya paham bahwa kenapa orang Jepang khususnya sangat dikenal sopan dan tahu rasa malu bila melakukan kesalahan. Meskipun sebenarnya kasus saya ini mereka belum telat karena sampai tepat waktu. Namun bagi mereka, guru harus datang lebih dulu daripada siswanya.

Saya sangat kagum terhadap budaya disiplin orang Jepang. Inipun yang diceritakan oleh teman-teman saya yang bekerja di perusahaan Jepang atau tengah berada di Jepang untuk urusan kerja atau kuliah. 

Kedisiplinan ini telah diajarkan kepada generasi muda sejak mereka kecil. Tidak heran mengapa banyak orang Jepang yang menempati posisi tinggi di perusahaan karena budaya disiplin ini yang menjadikan mereka unggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun