Ketidaktahuan saya bahwa telah menjadi Orang Tanpa Gejala COVID-19 justru membahayakan orang disekitar saya. Bisa jadi orang yang saya lakukan interaksi terkena virus ini melalui saya. Artinya saya bertindak sebagai media perantara penyebaran virus.Â
Saya tidak berani membayangkan ketika saya dirawat di Rumah Sakit ternyata menularkan penyakit saya ke tenaga medis seperti perawat dan dokter. Mereka yang berusaha mati-matian untuk menyembuhkan saya ternyata mereka terkena virus tersebut dari saya.Â
Mereka yang awalnya sehat kini ikut mengalamai karantina bahkan tidak sedikit tenaga medis yang berusia lanjut dan dalam kondisi lemah harus menyerah dengan keadaan. Mereka gugur sebagai pahlawan kesehatan.
Saya tidak berani membayangkan keluarga yang mereka tinggalkan. Bisa jadi ada dari tenaga medis yang meninggal adalah tulang punggung keluarga, baru menikah, istrinya tengah mengandung dan menunggu kelahiran, memiliki anak kecil yang butuh perhatian orang tua atau adalah panutan dalam keluarga mereka masing-masing.Â
Jangan sampai keegoisan kita menolak untuk divaksin justru mencelakakan mereka yang tengah berjuang tidak hanya untuk orang lain, bangsa dan negara namun juga mereka berjuang untuk keluarganya sendiri.Â
Inilah alasan mengapa saya antusias untuk menjadi bagian dalam penerima vaksin tahap 3. Saya berkaca pada suami teman saya yang sudah menerima vaksin Tahap 1. Dirinya tampak sehat bugar dan dapat beraktivitas dengan normal.Â
Teman saya pun dapat sedikit lega setidaknya suaminya memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik karena suaminya adalah tulang punggung keluarga dan sangat dekat dengan anaknya.Â
Meskipun banyak anggapan bahwa vaksin Cov-2 yang beredar saat ini masih memiliki efek samping dan dianggap tingkat keberhasilan membunuh virus COVID-19 belum 100 persen namun bukan berarti kita egois untuk tidak bersedia divaksin.Â
Saya percaya seiring waktu vaksin akan mengalami penyempurnaan dan saya yakin upaya pemerintah untuk meminta rakyatnya divaksin bukan tanpa sebab. Pasti sudah melalui perhitungan dan analisa yang mendalam.Â
Saya Siap Divaksin, bagaimana denganmu?Â
#KitaSiapVaksin
#Covid19SegeraBerlalu
#2021HarusLebihBaik