Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan featured

Memaknai Filosofi "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" bagi Diri Sendiri

27 Januari 2021   06:54 Diperbarui: 3 Oktober 2021   07:47 4574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kumpulan badut yang akan menghibur. (sumber: pixabay.com/StockSnap)

Ketika banyak orang menganggap ungkapan tersebut sebagai anekdot semata justru bagi saya hal tersebut memiliki makna dan tujuan luar biasa untuk diri kita sendiri. Ungkapan ini tidak hanya mengajak kita untuk menikmati hidup melalui tertawa namun juga menjadi refleksi tersendiri bagi kita. 

Mengapa?

# Tanda Kita Berada di Lingkungan Demokratis, Aman dan Damai

Ketika kita mampu tertawa lepas menonton acara atau serial yang lucu meskipun mengangkat topik atau isu yang sensitif seperti politik atau sindiran pada pihak tertentu maka sejatinya kita telah berada di lingkungan yang demokratis, aman dan damai. 

Bayangkan dulu di saat isu sosial politik begitu kuat. Ketika kita membuat candaan terhadap salah satu pihak. Siap-siap saja akan ditangkap penegak hukum atau bahkan dikabarkan hilang tanpa jejak. 


Kita bisa melihat saudara kita yang ada di Korea Utara. Berada di bawah pimpinan otoriter membuat mereka senggang untuk sekedar berekspresi di depan umum termasuk untuk tertawa. 

Ada sebuah cuplikan video di saat warga Korea Utara menonton acara K-POP idol dari Korea Selatan sebagai bentuk menjalin hubungan kedua negara.

Kita warga biasa pasti akan terkesima dengan aksi para Idol Pop dari Korea Selatan yang dikenal cantik, energik, bersuara indah dan koreografi yang memukau. Saya jamin Sobat Kompasiana jika menonton langsung akan banyak yang berteriak historis, terpukau atau tertawa lepas karena bahagia. 

Ironisnya ini tidak ditampakkan oleh warga Korea Utara pada saat itu. Tampak wajah kaku tanpa ekspresi saat menonton. Pemandangan yang sangat kontras dengan yang terjadi ketika artis K-POP Korea Selatan konser atau meet and greet di Indonesia. Histeris para penggemar sudah mengalahkan cekikannya Mak Lampir. Hehe bercanda

Penilaian masyarakat internasional muncul dan menganggap bahwa kebebasan berekspresi di Korea Utara begitu diatur bahkan untuk tertawa pun seakan sangat susah. Berbahagialah kita yang bisa tertawa lepas tanpa dibayangi akan ditangkap atau dikenakan sanksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun