Ada yang berkomentar senang dengan artikel kita, menitipkan semangat, salam hangat, salam angka atau salam literasi. Disini saya paham bahwa 1 bentuk apresiasi yang kita berikan bisa berarti lebih bagi si penulis.
Saya pun merasakan hal sama ketika menulis tiba-tiba postingan artikel mendapatkan nilai atau komentar dari Kompasianer. Ada rasa semangat kembali ketika melihat nilai dominan menarik, aktual atau bermanfaat.Â
Rasanya tujuan menulis sebuah artikel sesuai dengan harapan dan dihargai oleh orang lain. Dari sini pula saya juga membiasakan diri untuk menghargai si pemberi nilai dengan mencoba membaca artikel yang ditulis.
Sebisa mungkin saya juga meninggalkan catatan dan penilaian positif. Harapannya si penulis bisa tetap semangat.Â
Adakalanya tulisan kita hanya dibaca hitungan jari atau hanya berkutat pada puluhan pembaca. Kadang hal ini membuat si penulis merasa down dan tulisan terasa tidak berbobot. Namun ketika muncul satu persatu memberik nilai positif.Â
Meskipun artikel hanya dibaca puluhan orang namun ada yang memberi nilai positif seakan menyalakan kembali api kepenulisan dalam hati.
Saya berusaha mengapresiasi tulisan orang lain apalagi yang masih status debutan atau junior. Saya percaya mereka butuh penyemangat dari pembaca lain. Sekalipun ada tulisan yang terasa datar. Saya berusaha hanya menjadi sekedar pembaca (silent reader) dibandingkan memberikan penilaian artikel tidak menarik.
Ini karena saya tidak ingin mematahkan semangat seseorang untuk menulis. Karena saya pun pernah dan masih di posisi sebagai penulis pemula yang butuh support dari pembaca maupun penulis lain.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H