Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

[Ketika] 1 Nilai Memberi Semangat, 1 Komentar Meninggalkan Makna di Kompasiana

24 Agustus 2020   21:37 Diperbarui: 24 Agustus 2020   21:44 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang saya infokan sebelumnya bahwa ada banyak hal yang membuat penilaian berbeda dengan keinginan si pemberi nilai. Saya pun beberapa kali nyaris menekan kolom nilai yang berbeda dengan maksud hati.

Kadang saya terlalu terburu-buru scroll ke kolom nilai dan langsung memberikan penilaian. Padahal ternyata gadget error' sehingga nilai yang awal ingin Aktual justru menjadi menarik atau menghibur. Untungnya masih di level yang positif.

Saya saat memberikan nilai selalu memastikan lagi apakah saya memberikan nilai yang baik. Khawatir terjadi salah pencet menekan kolom tidak menarik. Bisa jadi akan membuat si penulis merasa tulisannya tidak menarik dari sudut pandang saya. Padahal tidak bermaksud demikian.

Kedua, belajar menghargai pandangan orang lain. Bagi saya Kompasiana tidak hanya platform menulis namun juga ada sisi sosial media. Ini karena ada fitur seperti kolom komentar atau pesan yang sering dijadikan untuk sekedar menyapa, berkenalan atau berkomunikasi.

Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka dengan artikel yang kita tulis atau sependapat dengan pandangan yang kita paparkan. Akan ada pihak yang kurang setuju sehingga memberikan nilai yang tidak sesuai ekspetasi atau meninggalkan komentar yang bikin nyesek di dada.

Jika berada pada posisi ini maka hargai perbedaan. Ketika kita sadar bahwa setiap orang memiliki pemikiran masing-masing maka akan lumrah jika ada pihak yang memberikan penilaian diluar ekspetasi.

Ketiga, bahan introspeksi diri. Kadang menulis itu bisa diluar kontrol dimana seseorang menulis sesuka hatinya tanpa melakukan filterisasi. Kebebasan seperti ini justru membuat banyak pihak yang terganggu karena peluang tulisan yang dihasilkan justru memiliki sisi negatif.

Ketika 1-2 orang memberikan nilai artikel tidak menarik. Kita masih bisa beranggapan bahwa ada faktor ketidaksengajaan. Namun ketika ada lebih dari 2 orang maka kita perlu mengintrospeksi diri. Ini artinya ada banyak orang yang mengganggap tulisan kita tidak menarik untuk dipublikasikan.

Penilaian ini bisa menjadi bahan evaluasi seperti mungkin topik yang diangkat menyudutkan salah satu pihak, menjatuhkan seseorang atau pihak lain atau berisikan informasi yang tidak benar.

Kita bisa menjadikan penilaian ini untuk mencari tahu kelemahan tulisan kita dan bisa memperbaiki di tulisan berikutnya.

Keempat, belajar mengapresiasi orang lain. Di Kompasiana saya belajar banyak hal positif. Orang yang memiliki ketertarikan sama dalam hal menulis saling memberikan support dan komentar positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun