Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anji yang Terlena dengan Title Pakar dan Prof

14 Agustus 2020   20:31 Diperbarui: 14 Agustus 2020   20:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anji dan Hadi Pranoto. Sumber Detik News

Prof Felix bahkan mengatakan terlalu berat penggunaan istilah Prof yang melekat padanya karena muncul karena didapat dari sahabat-sahabat Kompasiana. 

Ini membuktikan bahwa sangat berat sekali memegang gelar Prof(esor) karena jejak digital akan selalu dikroscek baik dari latar pendidikan, kajian keilmuan hingga publikasi ilmiah yang dikeluarkan. 

Bahkan gelar Prof(esor) Honoris Clausa pun didapat karena kontribusi yang diberikan pada suatu bidang sudah diakui oleh banyak pihak. 

Dunia medis gempar dengan pengakuan Hadi yang mengaku berhasil menemukan obat Covid19. Bayangkan sekelas ilmuwan Cina dan AS saja masih dalam tahap 

pencobaan. Belum ada yang berani mengklaim antibodi Covid19 meskipun Cina infonya sudah dalam tahap pengujian ke manusia. Namun secara komersial belum dilakukan pemasaran.

Bahkan serum antibodi yang diklaim mampu menangkal Covid19 dengan harga terjangkau pun membuat saya bertanya-tanya. 

Benak hati saya mengatakan riset untuk menemukan obat itu pastilah mahal. Bahkan bisa milyaran bahkan triliunan rupiah.

Harga Rapid tes pun alatnya sudah ratusan ribu sangat berbanding terbalik dengan harga antibodi.

Saya personal menyayangkan keberanian Hadi dengan bangga disebut Prof dan seakan bertindak layaknya pakar medis yang ternyata hanya bualan semata. Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun